Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

DMI Minta Masjid Pasang Wifi Gratis untuk Belajar Siswa

Beberapa masjid di Indonesia memiliki kemampuan memasang wifi gratis. Penyediaan itu harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

3 Agustus 2020 | 17.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Nurul Hidayah di Jalan Brawijaya XII, Jakarta, Minggu 8 Maret 2020. Dewan Masjid Indonesia (DMI) menyemprotkan cairan disinfektan ke masjid sebagai salah satu langkah antisipasi potensi penyebaran COVID-19 atau virus Corona. ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia M Natsir Zubaidi mengajak masjid yang memiliki kapasitas agar dapat memasang pemancar internet (wifi) yang dapat diakses gratis oleh siswa Ini untuk membantu mereka belajar jarak jauh di masa Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Masjid hendaknya bisa memasang wifi guna bantu anak usia sekolah untuk belajar di masa pandemi Covid-19 ini," kata Natsir kepada wartawan di Jakarta, Senin, 3 Agustus 2020.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan pemasangan wifi tersebut bertujuan agar dapat membantu anak-anak usia sekolah yang kini diharuskan belajar jarak jauh, sementara fasilitas mereka belum memadai.

Menurut Natsir, Indonesia memiliki wilayah yang begitu luas sehingga terjadi disparitas fasilitas jaringan internet. Maka, masjid di Indonesia agar berperan untuk membantu para siswa yang memiliki keterbatasan akses.

"Masjid yang jumlahnya sekitar 850 ribu itu bisa membantu memberikan fasilitas belajar mengajar baik kepada siswa maupun kepada relawan pegiat pendidikan," kata dia.

Natsir mengatakan beberapa masjid di Indonesia memiliki kemampuan memasang wifi gratis, bahkan termasuk menyediakan komputer dan stasiun pengisian daya ponsel (charging station) bagi anak usia belajar. Tentu penyediaan itu harus tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat.

Natsir mengatakan saat ini adalah momentum yang tepat untuk mengembalikan remaja aktif dan mencintai masjid dengan memberikan fasilitas kepada pusat minat mereka sehingga selain belajar mereka juga bisa beribadah dan berdoa.

Dia mengatakan tanggung jawab pendidikan misalnya dengan instrumen wifi tersebut merupakan peran masyarakat dalam konteks tanggung jawab kepada keluarga dan masyarakat.

"Tanggung jawab pendidikan tidak hanya oleh pemerintah saja, tetapi juga menjadi tanggung jawab keluarga dan masyarakat," ujar Natsir.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus