Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Domba-Domba Mekarjati

Proyek percontohan pemintalan bulu domba di desa mekarjati, kec. haurgeulis, indramayu, kerjasama antara belanda dengan ditjen cipta karya dep.pu.

18 Oktober 1980 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DESA Mekarjati, Kec. Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, telah dijadikan proyek percontohan pemintalan bulu domba. Untuk itu sebuah bangunan pusat latihan p~mintalan telah didirikan di atas tanah seluas 500 mÿFD. Bangunan berharga Rp 8 juta, dilengkapi 22 alat pemintalan dan lima buah sisir bulu domba, merupakan hasil kerjasama pemerintah Kerajaan Belanda dengan Ditjen Cipta Karya Departemen PU. Sejak September lalu, 30 orang remaja putri penduduk desa itu dididik di pusat latihan untuk menjadi pengolah dan pemintal benang dari bulu domba. Selain mereka, juga dibina empat pemuda untuk medjadi ahli pencukur domba. Bahan baku untuk proyek latihan itu saat ini didapat dari memanfaatkan bulu domba ternak penduduk. Sebab selain hidup bertani, 12.600 penduduk Mekarjati juga beternak. Sekarang ini penduduk dengan rajin membawa domba domba mereka ke petugas pencukuran. Bulu domba itu digunting dengan gunting yang khusus didatangkan dari Australia. Dengan begitu penduduk mendapat tambahan penghasilan lumayan. Bulu domba yang putih dengan panjang 5 cm, dihargai Rp 300/kg, sedang yang pirang atau hitam Rp 200/kg. Setiap ekor domba menghasilkan « kg bulu dan bisa diambil setiap enam bulan. Dari 1 kg bulu akan menjadi 300 gram benang wol halus. Bulu-bulu domba itu diproses selama tiga hari untuk dijadikan benang wol di pusat latihan oleh calon-calon pemintal. Dalam tahap percobaan, semenjak September lalu, sudah dihasilkan 7,8 kg benang wol, yang kemudian diolah menjadi keset, karpet dan pelapis kasur kursi di Departemen Seni Rupa ITB Bandung. Kepanasan, Kedinginan? Peserta-peserta yang dilatih di pusat latihan, mendapat uang saku sebanyak Rp 750 setiap hari. "Nanti direncanakan pemberian uang saku akan disesuaikan dengan benang tenun yang mereka hasilkan setiap hari," tutur Dra. Tetty Rochayati, Penanggung jawab Proyek Pemintalan itu. Rencana Ditjen Cipta Karya, akan mendirikan pusat latihan pemintalan serupa di desa-desa Kabupaten Indramayu seperti Cikedung, Jatibarang, Karangampel dan Kota Indramayu yang penduduknya beternak domba. Sedang di Kota Indramayu akan didirikan pabrik tenun wol, untuk menampung hasil pemintalan dari desa tadi. Tapi kalangan peternak domba mulai khawatir. Sebab sampai sekarang mereka mengaku belum mendapat penjelasan: apakah dengan pencukuran bulu itu, domba-domba mereka tidak merasa kepanasan atau kedinginan. Apalagi tambahan pendapatan dari bulu domba itu ternyata kecil saja. Seekor domba yang menghasilkan « kg bulu hanya mendapat imbalan Rp 150 -- selama enam bulan. "Karena itu, sekarang kami mulai ragu mengantarkan domba untuk dicukur," ujar Darmadi yang mencukurkan lima ekor dari 12 ekor domba piaraannya. Setelah dicukur, tambahnya, "memang kelihatan bersih, tetapi badannya kurus, tidak gemuk seperti kata petugas-petugas itu." Kekhawatiran juga terlihat dari hasil pengkaderan di pusat latihan. Semenjak September, 30 orang calon pemintal baru menghasilkan 7,8 kg benang tenun. Sementara target yang harus dicapai setiap pemintal adalah 250 gram sehari. "Kalau target itu tidak bisa dicapai, berarti pemintal kurang trampil, dan dikhawatirkan proyek ini akan gaal," ujar Dra. Tetty Rochayati pesimistis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus