Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

politik

Dongeng Lutung Kasarung Singkat untuk Anak Sebelum Tidur

Sebelum tidur, jangan lupa untuk membacakan dongeng. Cerita tentang Lutung Kasarung bisa menjadi dongeng yang bagus untuk anak karena penuh moral.

16 Mei 2024 | 21.10 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Membaca dongeng sebelum tidur merupakan aktivitas yang sangat baik bagi perkembangan anak. Membaca dongeng bermanfaat untuk membantu menenangkan pikiran anak setelah seharian beraktivitas. Salah satu dongeng yang bisa dibacakan adalah dongeng Lutung Kasarung. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lutung Kasarung merupakan salah satu cerita rakyat paling populer di Indonesia, terutama di daerah Jawa Barat. Dongeng Lutung Kasarung mengandung banyak nilai-nilai moral, mulai dari kebaikan, kejujuran, keberanian, dan ketekunan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nah, berikut ini adalah bacaan dongeng Lutung Kasarung singkat untuk anak yang bisa dibaca sebelum tidur. 

Dongeng Lutung Kasarung

Pada zaman dahulu kala, di sebuah kerajaan yang subur dan makmur bernama Pasir Batang, hiduplah seorang putri cantik bernama Purbasari. 

Putri Purbasari memiliki saudara perempuan yang sangat iri padanya, yaitu Purbalarang. Rasa iri dan cemburu Purbalarang semakin besar ketika ayah mereka, Sang Raja, menunjuk Purbasari sebagai penggantinya di kerajaan.

Purbalarang tidak bisa menerima keputusan ini dan berniat untuk menyingkirkan adiknya. Dengan bantuan seorang penyihir jahat, Purbalarang menyihir Purbasari sehingga kulitnya menjadi hitam legam dan seluruh tubuhnya dipenuhi luka-luka. Tak hanya itu, ia juga mengusir Purbasari ke hutan yang jauh dari istana.

Dengan hati yang sedih, Purbasari menjalani kehidupannya di hutan. Namun, ia tetap bersabar dan selalu berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar nasibnya bisa berubah. 

Di hutan, Purbasari ditemani oleh berbagai binatang yang selalu setia kepadanya, termasuk seekor lutung (monyet) yang bernama Lutung Kasarung.

Lutung Kasarung bukanlah lutung biasa. Ia sebenarnya adalah seorang pangeran dari kayangan yang dikutuk menjadi seekor monyet. 

Sang pangeran dikutuk karena kesalahan kecil yang ia perbuat, dan untuk menebusnya, ia harus membantu seseorang yang sangat membutuhkan pertolongan. Lutung Kasarung melihat ketulusan hati Purbasari dan memutuskan untuk membantunya.

Suatu hari, Lutung Kasarung menemukan sumber mata air ajaib di tengah hutan. Ia mengajak Purbasari untuk mandi di mata air tersebut. Keajaiban terjadi ketika Purbasari membasuh tubuhnya dengan air tersebut. Luka-luka di tubuhnya sembuh, dan kulitnya yang hitam legam berubah kembali menjadi putih bersih. Purbasari kembali cantik seperti sedia kala.

Berita tentang perubahan ajaib Purbasari sampai ke telinga Purbalarang. Ia tidak percaya dan menantang Purbasari untuk kembali ke istana. Purbalarang mengusulkan berbagai tantangan untuk membuktikan siapa yang lebih layak menjadi ratu. 

Salah satu tantangan tersebut adalah mengadu pasangan masing-masing. Purbalarang membawa tunangannya, seorang pangeran tampan, sementara Purbasari hanya memiliki Lutung Kasarung.

Dengan penuh percaya diri, Purbalarang yakin bahwa ia akan menang. Namun, keajaiban kembali terjadi. Lutung Kasarung berubah wujud menjadi seorang pangeran tampan dan gagah perkasa. Semua orang terkejut dan kagum melihat perubahan tersebut. Purbasari dengan mudah memenangkan tantangan itu.

Akhirnya, semua orang menyadari kebaikan dan ketulusan hati Purbasari. Sang Raja pun menobatkan Purbasari sebagai ratu yang baru, sementara Purbalarang menyesali perbuatannya dan meminta maaf kepada adiknya. Purbasari yang baik hati memaafkan kakaknya, dan mereka hidup berdampingan dengan damai.

Lutung Kasarung, yang kini kembali menjadi pangeran dari kayangan, tetap berada di samping Purbasari. Mereka saling mencintai dan akhirnya menikah, memimpin kerajaan Pasir Batang dengan bijaksana dan penuh kasih sayang. Kerajaan tersebut semakin makmur dan rakyat hidup bahagia di bawah pemerintahan mereka.

Begitulah, kisah Lutung Kasarung mengajarkan kita tentang ketulusan hati, kesabaran, dan keadilan. Meskipun mengalami banyak cobaan, kebaikan dan kesabaran akan membawa kita pada kebahagiaan yang sejati. Dan seperti Purbasari, kita harus selalu percaya bahwa keajaiban bisa datang kapan saja, asalkan kita tetap berbuat baik dan tidak berhenti berharap.

RIZKI DEWI AYU

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus