Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Dua Menteri Jokowi Sangkal Isu Kecurangan Pemilu, Anggap Bikin Orang Resah

Dirty Vote memaparkan dugaan kecurangan pemilu secara sistematis oleh pemerintahan Presiden Jokowi. Airlangga menganggapnya kampanye hitam.

12 Februari 2024 | 15.18 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Dua menteri dalam Kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyangkal soal kecurangan Pemilu 2024. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mempertanyakan isu yang dimunculkan di masa tenang kampanye itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Zaman gini mana bisa curang. Masa zaman gini masih Bisa curang. Itu Gimana? Semua terbuka. Rapat yang paling rahasia pun juga nggak ada rahasia. Terus kalau curang itu gimana caranya?” kata Zulhas, sapaan Zulkifli yang juga Ketua Umum PAN saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Zulhas mengatakan proses berjalannya pemilu saat ini bisa dilihat media hingga gawai masing-masing warga, sehingga sulit melakukan kecurangan. Ia juga menyebut rakyat sudah punya pilihan masing-masing.

“Saya kira seluruh rakyat Indonesia sudah punya pilihan dan keputusan kan? Kita tunggu saja gitu. Jangan menyebarkan isu macam-macam. Curang lah, ini, begitu lah ini begitu lah. Kan jadi membuat orang resah,” kata Zulhas.

Kelompok sipil hingga akademisi menyuarakan kekhawatiran soal penyalahgunaan wewenang Jokowi dalam penyelenggaraan pemilu beberapa pekan menjelang pemilihan. Wacana itu terus berkembang dengan dirilisnya film ‘Dirty Vote’ pada Ahad, 11 Februari 2024.

Beberapa kecurangan yang dimaksud dalam film tersebut adalah operasi pemenangan pasangan calon tertentu seperti pengerahan penjabat kepala daerah, pembagian bansos, hingga putusan Mahkamah Konstitusi yang memungkinkan Gibran ikut Pilpres 2024. Majalah Tempo dalam beberapa edisi juga mewartakan soal kecurangan pemilu oleh penguasa.

Dalam kesempatan terpisah, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menilai film Dirty Vote merupakan bentuk kampanye hitam untuk pasangan Calon Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia mengklaim pemilu sudah berjalan lancar.

“Itu kan namanya black movie. Black campaign. Ya kalau itu kan nggak perlu dikomentari. Black movie (dikeluarkan) pas minggu tenang akhir-akhir ini,” kata Airlangga, yang juga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta pada Senin, 12 Februari 2024.

Dirty Vote merupakan video panjang garapan pembuat film dokumenter Dandhy Laksono yang dirilis pada Ahad, 11 Februari 2024, di YouTube. Film ini menampilkan tiga pakar hukum tata negara, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar yang memaparkan dugaan kecurangan pemilu secara sistematis oleh pemerintahan Presiden Jokowi.

Airlangga mengatakan yang paling penting adalah warga menggunakan hak suaranya. “Tidak perlu dibuat keruh. Kita negara demokrasi terbesar setelah Amerika Serikat dan India. Jadi ya kita dorong aja pemilu sesuai dengan mekanisme yang ada,” katanya.

Pemilu termasuk pemilihan legislatif dan presiden akan digelar pada 14 Februari 2024. Prabowo-Gibran akan berhadapan dengan pasangan Calon Presiden Anies Baswedan - Wakil Muhaimin Iskandar yang diusung Koalisi Perubahan. Kandidat lain yang ikut pilpres 2024 adalah Ganjar Pranowo dan Mahfud Md.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus