Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Duit Makan Bergizi Gratis Kurang, Ragam Usulan Tokoh: Ambil Dana Zakat, APBD hingga Cukai Rokok

Sejumlah tokoh mengusulkan skema anggaran program makan bergizi gratis, di antaranya diambil dari Dana Zakat hingga dari cukai rokok.

20 Januari 2025 | 00.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Menu proyek Makan Bergizi Gratis ketika kunjungan Menko PMK Pratikno dan PJ Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi di Siswa SLB B dan C Cahaya Jaya, Kelapa Gading, Jakarta, 13 Januari 2025. TEMPO/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Memasuki pekan ketiga pelaksanaan makan bergizi gratis Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengatakan bahwa anggaran yang tersisa untuk program tersebut tinggal Rp 71 triliun atau hanya cukup membiayai program hingga Juni 2025.

Zulhas juga mengatakan untuk menjalankan program MBG satu tahun penuh diperlukann anggaran mencapai Rp 420 triliun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Atas kabar tersebut sejumlah pihak angkat bicara memberikan saran dan masukan agar program unggulan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dapat berjalan baik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Para tokoh pejabat pemerintah memberikan saran yang berbeda-beda terkait kekurangan dana program makan bergizi gratis, ketua DPD RI Sultan Najamuddin menyarankan untuk mengambil kekuranagn dan dari zakat. Di sisi lain Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Santoso menyarankan agar memotong dana desa untuk dialokasikan ke program makan bergizi gratis.

Berikut pendapat sejumlah tokoh terkait sumber anggaran dana yang dinilai dapat bantu tutup kekuranagn anggaran makan bergizi gratis.

1.      Pemotongan Dana Desa

Atas kekurangan anggaran yang terjadi di tengah program makan bergizi gratis yang baru saja memasuki minggu ketiga muncul sebuah usulan dari Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto mengatakan bahwa paling tidak mencakup 20% dari dana desa akan dialokasikan untuk program makan bergizi gratis (BMG) pada tahun 2025.

“Untuk ketahanan pangan makan siang bergizi itu dari dana desa. Tadi saya sampaikan 20% dari Rp 71 triliun dana desa tahun 2025 untuk ketahanan pangan,” ucap Yandri usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto dan sejumlah menteri lainnya di Istana Kepresidenan Bogor, sebagaimana dikutip Antara, Sabtu, 4 Januari 2025.

2.       Dana Zakat

Selain itu, baru-baru ini Ketua DPD RI Sultan Najamuddin juga mengusulkan agar kekurangan dana anggaran dalam program makan bergizi gratis (MBG) diambil dari dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS). Sultan menilai  dana ZIS berpotensi memenuhi separuh dari kebutuhan anggaran program MBG.

“Kami mendorong agar BAZNAS atau lembaga zakat NU dan Muhammadiyah mengkaji sekaligus menyiapkan skema pembiayaan program MBG melalui zakat untuk disampaikan ke pemerintah,” kata Sultan dalam jawaban tertulisnya kepada Tempo, Kamis, 16 Januari 2025.

3.      APBD 

Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal memberikan pendapat lain mengenai program makan bergizi gratis. Ia menilai pemerintah daerah dapat berkolaborasi dalam program makan bergizi gratis dengan memberikan sumbangan dana. Cucun juga mengatakan bahwa selama ini pemda memang telah berbagi beban biaya dengan pemerintah pusat untuk beberapa hal contohnya iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ia lantas menyarankan pemda ikut membiayai program MBG dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) masing-masing.
 
“Makanya kalau banyak daerah yang punya resource (sumber daya) kuat, mereka APBD-nya kuat, PAD (Pendapatan Asli Daerah)-nya kuat, ya lebih baik segera untuk bisa terjadi pemerataan itu. APBD juga bisa hadir,” kata Cucun saat ditemui wartawan di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 17 Januari 2025.
 
Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto juga pernah mempersilahkan bagi kepala daerah yang ingin membantu pembiayaan makan bergizi gratis. “Monggo, kami buka siapa pun yang mau ikut serta boleh, yang penting efisien, tepat sasaran, dan tidak ada kebocoran,” ujarnya saat menghadiri musyawarah nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Kamis, 16 Januari 2025.

4.      Cukai Rokok

Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani juga turut memberikan usul terkait kendala anggaran program makan bergizi gratis. Ia menyarankan agara pemerintah menutupi kekurangan anggaran dengan menggunakan dana dari cukai rokok untuk. Usulan ini diberikan Irma menyusul pernyataan Ketua DPD RI, Sultan Najamuddin yang ingin menggunakan dana zakat sebagai alternatif dana program makan bergizi gratis.

 
Ia lebih setuju jika biaya untuk makan bergizi gratis diambil dari sumber lain, salah satunya menggunakan dana cukai rokok. “Untuk MBG saya usul ambil dari cukai rokok saja, sudah selesai. Cukai rokok per tahun Rp150 triliun,” ucapnya.

5.      Dana CSR Perusahaan 

Anggota DPR komisi IX, Edy Wuryanto mendukung program makan bergizi gratis didanai anggaran pendapatan dan belanja negara (APBD), dan Dana Desa. Selain itu, ia juga mengusulkan agar dana makan bergizi gratis juga dipungut dari badan usaha milik negara (BUMN) melalui program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) masing-masing. “Zakat boleh,” tuturnya.

Eka Nanda Saputra, Nabiila Azzahra, Vedro Imanuel G, Karunia Putri, ikut berontribusi dalam pembuatan artikel ini 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus