KONFLIK di antara negara anggota Gerakan Nonblok sendiri ternyata bisa tak tersentuh. MUAMMAR Qadhafi pantas jengkel pada Gerakan Nonblok. "Selamat berpisah pada gerakan yang kocak. Selamat tinggal pada kepalsuan," katanya di KTT Nonblokdi Harare, Zimbabwe, tahun 1986. Itulah karena Qadhafi merasa menjadi anggota Gerakan Nonblok seperti tak ada artinya. Waktu itu Tripoli habis dibom lewat serangan udara oleh AS, dan salahseorang korbannya adalah anak angkatnya yang baru berusia 15 bulan, tewas. Bukan saja Gerakan Nonblok tak lalu bereaksi pada AS, bahkan rasa simpati pun,menurut ukuran Qadhafi, tak diperolehnya dari gerakan ini. Contoh paling nyata adalah tak dibicarakannya kasus bekas federasi Yugoslavia dalam KTT Nonblok pekan ini di Jakarta. Setidaknya, sampai sehari sebelum pembukaan, pembicaraan tentang bekas Yugoslavia belum ada di agenda acara. Kabarnya, itu untuk menghindarkan perdebatan yang bisa tanpa ujung. Berikut beberapa contoh konflik antaranggota Nonblok:INDIA-PAKISTAN DUA negara ini menyimpan konflik soal Kashmir sejak 1947, sejak Republik Pakistan belum berdiri. Tapi bukannya masalah itu makin mendekatipenyelesaian, melainkan rasa saling curiga dua negara itu semakin meninggi.Misalnya, pekan lalu Parlemen Pakistan mengeluarkan pernyataan ikut prihatinterhadap kasus Masjid Babri di India bagian utara. Inilah kasus perebutan area tempat suci antara Islam dan Hindu. Pernyataan yang netral itu oleh pihak India dikomentari sebagai campur tangan Pakistan terhadap urusan dalam negeri India. Kashmir, yang mayoritasnya muslim, dua tahun setelah India merdeka oleh PBB dibagi dua. Sepertiga masuk Pakistan, yang waktu itu masih merupakan wilayahotonom di bawah kekuasaan Inggris. Sisanya masuk India. Tahun 1956 Pakistan berdiri sebagai republik Islam, dan ketika itulah tuduhan India yang semula samar-samar menjadi tegas. Wilayah Kashmir yang masuk Pakistan oleh India disebut sebagai "Khasmir yang diduduki Pakistan". Penduduk kedua Khasmir yang samasama mayoritas Islam ternyata menjadi masalah bagi India yang mayoritasnya Hindu. Selalu ada gerakan di JammuKashmir(Kashmir yang dikuasai India) untuk bergabung dengan Azad Kashmir di Pakistan. India selalu menuduh bahwa aktivis gerakan itu mendapat latihan dari tentaraPakistan. Konflik itu memuncak pada tahun 1965 dan 1971: ketika itu pecah perang antara India dan Pakistan. IRAK-KUWAIT SAMPAI saat ini permusuhan antara Irak dan Kuwait masih terus membara. Sekalipun Irak akhirnya keok dalam Perang Teluk -- karena dikeroyok tentara sekutu AS -- Presiden Saddam Husein tetap nekat mengklaim wilayah Kuwait yang berada di sekitar perbatasan KuwaitwIrak adalah bagian dari Irak. Maklum, di daerah itu masih tersimpan ratusan ribu ton minyak bumi. Campur tangan Amerika dan sekutunya oleh sebagian pengamat dinilai karena AS punya kepentingan minyak itulah. Pada Baghdad dikenakan berbagai sanksi,seperti penjualan minyak yang dibatasi, embargo senjata, dan pesawat militernya yang dilarang terbang. Yang terakhir itu juga untuk, kata AS, melindungi minoritas Kurdi dan Syiah yang ditindas Saddam. Campur tangan Barat dalam konflik ini tampaknya mempersulit penyelesaian seandainya Gerakan Nonblok berniat mencarikan jalan keluar. KEPULAUAN SPRATLY GUGUSAN pulau yang terletak di Lautan Cina Selatan itu diklaim oleh enam negara: Vietnam, Malaysia, Cina, Taiwan, Filipina, dan Brunei Darussalam.Kecuali Cina dan Taiwan, empat negara lainnya adalah anggota Gerakan Nonblok. Mereka memperebutkan kawasan seluas lebih dari 250.000 kmu22 itu, yang terdiridari sekitar 230 pulau yang kecilkecil ukurannya. Tapi Spratly diincar karena ditaksir menyimpan 1 milyar barel minyak. Yang bakal menyulut konflik di sana tampaknya karena ada kekhawatiran bahwa Beijingtak sekadar ingin menguasai minyak di tempat itu, tetapi juga punya niat menjadikan Spratly sebagai basis angkatan lautnya di perairan Laut Cina Selatan. Kini 21 pulau di Spratly dikuasai Vietnam, 8 pulau masing-masing oleh Cina dan Filipina, dua pulau oleh Malaysia, dan Taiwan menguasai sebuah pulau. Danmereka menggunakan nama untuk gugusan pulau itu dengan versinya masing-masing. Cina menyebutnya Nansha Qundao, Vietnam menjulukinya Truong Sa, Filipina memberi nama Kalayaan, dan versi Malaysia adalah Terumbu LayangLayang atau Itu Aba. Yang menarik ditunggu, seandainya nanti RRC menguasainya lewat kekuatan militer, bisakah empat negara anggota Nonblok yang mengkalim kepulauan itubersatu? Lebih dari itu, adakah Gerakan Nonblok akan menggunakan wibawanya untuk ikut campur? Ahmed K. Soeriawidjaja
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini