KUMPUL Murtadji - kolonel dan bekas Inspektur Jenderal
Tugas-Tugas Umum Departemen P&K minggu ini menginjak masa
jabatan 4 bulan sebagai Pejabat Sernentara Kepala Kantor Wilayah
Departemen P&K Jawa Barat di Bandung. Agak repot juga, sebab
begitu ia duduk, empat masalah menggoyang kursinya
berturut-turut.
Mula-mula berita "penelitian keperawanan" yang ternyata tidak
benar. Kemudian terjadi kebocoran tes diagnostik di Bandung.
Tapi juga masih ada dua masalah lain yang "diwariskan" oleh
Tauddin Iskandar, Ka Kanwil yang lama, yang kini mengikuti Sespa
di Jakarta. Yaitu ketidak-serasian antara Kanwil dan PGRI serta
adanya pungli yang menimpa para guru SD.
Sialnya, ruang gerak Kumpul terbatas. Kenapa? "Sebagai Pejabat
Sementara, saya tidak diperkenankan melakukan tindakan-tindakan
yang prinsipiil," katanya. Di bawah ini cuplikan wawancara
pembantu TEMPO di Bandung, Hasan Syukur, dengan Kumpul Murtadji.
Akhir-akhir ini Kanwil Jawa Barat disorot, terutama lantaran
adanya berita "penelitian keperawanan' dan bocornya tes
diagnostik. Tentang "penelitian keperawanan", itu sama sekali
tidak ada. Saya sudah cek ke semua sekolah. Terakhir juga ada
penjelasan dari Pak Walim, Direktur SPG Garut yang mengeluarkan
3 siswinya karena hamil. Di sini pun penelitian" semacam itu
tidak ada. Tentang bocornya tes diagnostik: dulu juga sering
terjadi kebocoran tapi bisa dilokalisir. Sekarang sulit
dilokalisir. Susahnya, hal itu terlanjur dimuat di koran Saya
berpendapat, koran-koran juga turut membocorkan.
Kenapa anda tidak cepat bertindak sebelum berkembang seperti
sekarang?
Untuk melakukan suatu tindakan, perlu ada pegangan dulu. Artinya
cukup data, hingga tindakan tidak ngawur. Ini tidak mudah tapi
saya juga tidak tinggal diam. Pengecekan terus dilakukan.
Terhadap para murid yang mogok tidak mengikuti tes ulang akibat
kebocoran itu, akan dikenakan tindakan?
Tidak. Mereka tidak bersalah. Saya bisa mengerti, tapi juga
jangan menyalahkan pihak guru. Usaha saya dalam hal ini memberi
pengertian kepada mereka bahwa tes ulang itu demi kebaikan kita
bersama, untuk peningkatan pendidikan itu sendiri.
Apakah guncangan itu termasuk misalnya ketidak-serasian antara
Kanwil dengan PGRI?
Saya tidak melihat kemungkinan itu. Hubungan Kanwil dengan PGRI
sekarang cukup harmonis.
Bagaimana dengan timbulnya pungli di lingkungan P&K Jawa Barat?
Sejauh ini saya belum menemukan kasus pungli. Sedang soal SPP
sudah tidak lagi menjadi masalah. Kalau memang pungli itu ada,
tentu tidak akan saya biarkan. Akan saya tindak tegas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini