Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bandung - Posisi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipertanyakan ketika melakukan pertemuan daring dengan siswa SMP 3 Tasikmalaya mengenakan jas warna kuning. Warna kuning identik dengan salah satu partai dimana Ridwan tercatat sebagai salah satu pengurusnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat, Iwan Hermawan, menyarankan agar Ridwan Kamil memakai pakaian kerja sesuai aturan yang dibuatnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Sebagai Gubernur, soal pakaian kan beliau sudah mengeluarkan aturan tentang pakaian dinas di lingkungan pemerintah Jawa Barat,” ujarnya, Ahad, 20 Maret 2023.
Aturan pakaian Gubernur, Wakil Gubernur, dan pegawai itu termuat dalam Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 99 Tahun 2015 yang diperbarui menjadi Nomor 15 Tahun 2021 yang diteken Ridwan Kamil. Pada ketentuan pasalnya, antara lain tercantum Gubernur dan wakilnya menggunakan pakaian dinas warna khaki. Dalam aturan itu tidak ada warna kuning.
Adapun pakaian dinas harian yang disebut smart casual, pada lampiran aturan digambarkan bisa berlengan panjang atau pendek warna biru muda, sementara celana panjangnya warna hitam atau abu. Pakaian dinas harian lainnya yaitu kemeja lengan pendek atau panjang warna putih. Selain itu ada ketentuan untuk penggunaan pakaian adat Sunda, Betawi, Cirebonan, pakaian olahraga, seragam pramuka, juga pakaian bernuansa santri.
Khawatir dipersepsikan kampanye partai
Pekan lalu, Muhammad Sabil Fadilah mempertanyakan posisi Ridwan Kamil apakah sebagai gubernur, kader, atau pribadi, ketika melakukan pertemuan daring dengan SMP 3 Kota Tasikmalaya. Menurut Iwan Hermawan, faktanya Ridwan Kamil telah masuk ke sebuah partai berbendera kuning. “Orang bisa menyangka jas kuning itu bagian dari kampanye,” ujarnya.
Ridwan Kamil sebelumnya mengatakan ingin menjadi Gubernur Jawa Barat lagi pada Pemilihan Kepala Daerah 2024. Iwan meminta agar Ridwan Kamil bisa menjaga diri walaupun sekarang masuk tahun politik. Khususnya pakaian, diminta sesuai aturan. “Kalau bawahan tidak berpakaian sesuai aturan dapat teguran, ya harus beri contoh dong,” kata Iwan.
Menurutnya, pejabat yang juga kader partai politik kerap mengidentitaskan diri pada pakaian. Iwan mencontohkan pejabat dan aktivis parpol mengidentitaskan diri pada pakaian. Seperti Anies Baswedan dicalonkan dari nasdem pakai rompi biru. "Kadang pakai oranye, nggak pernah pakai merah. Kalau warna itu tidak mengidentitaskan otomatis parpol kenapa para pejabat yang sudah jadi bagian dari parpol berpakaian pun sesuai warna bendera parpol," ucapnya.
ANWAR SISWADI