Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gerakan Pemuda Ansor Jakarta ikut memperkarakan pernyataan calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono tentang janda kaya. Sekretaris GP Ansor Jakarta, Sulton Mu'minah, mengatakan lembaganya akan mengadukan pernyataan Suswono tersebut ke kepolisian dengan tuduhan dugaan penistaan agama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan keputusan GP Ansor Jakarta itu diambil setelah berdiskusi dengan beberapa pihak, termasuk para kiai di Jakarta. “(Kami akan melaporkannya) setelah berdiskusi dengan beberapa pihak,” kata Sulton lewat WhatsApp, Selasa, 5 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sulton enggan membeberkan identitas para pihak yang diajak berdiskusi oleh GP Ansor Jakarta untuk membahas pernyataan Suswono tersebut. Ia hanya memastikan lembaganya akan melaporkan politikus Partai Keadilan Sejahtera itu ke Badan Reserse Kriminal Polri pada Kamis siang, 7 November 2024.
“Kami akan melaporkan dugaan tindak pidana penistaan agama yang dilakukan oleh Bapak Suswono,” kata Sulton lewat pesan WhatsApp yang dibagikan ke sejumlah awak media.
Kamis pekan lalu, Sulton mengatakan pihaknya akan menggelar pertemuan dengan para kiai Nahdlatul Ulama (NU). Mereka akan mendiskusikan pernyataan Suswono soal janda kaya tersebut. Tapi ia juga enggan membeberkan identitas para kiai itu.
Pernyataan Suswono tentang janda kaya terlontar saat mantan Menteri Pertanian itu mengikuti kegiatan organisasi kemasyarakatan Bang Japar di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan pada Sabtu, 26 Oktober lalu. Awalnya Suswono menceritakan program Kartu Anak Yatim. Lalu, para orang tua tunggal, terutama dari kalangan ibu-ibu mempertanyakan program kesejahteraan serupa.
"Kemarin ada yang nyeletuk, 'Pak ada Kartu Janda, nggak?'," kata Suswono.
Ia lantas menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusung oleh pasangan calon Ridwan Kamil-Suswono (Rido). Program itu akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin.
Selanjutnya, peserta pertemuan mempertanyakan nasib para janda kaya. Suswono pun mengatakan agar janda kaya menikahi pemuda yang menganggur.
Suswono mencontohkan kisah Nabi Muhammad SAW yang menikah dengan Siti Khadijah, seorang pengusaha yang kaya. Nabi Muhammad menikah dengan Siti Khadijah ketika masih berusia 25 tahun, atau sebelum diangkat oleh Allah menjadi nabi dan rasul. “Nah, itu contoh (janda) kaya begitu," kata Suswono.
Pernyataan Suswono ini menuai kontroversi. Suswono bergegas meminta maaf atas pernyataannya di acara Bang Japar tersebut.
Ketua Organisasi Masyarakat Betawi Bangkit, David Darmawan, merespons pernyataan Suswono dengan melaporkannya ke Badan Pengawas Pemilu Jakarta. Bawaslu menerima laporan tersebut. Tapi Bawaslu belum mengumumkan keputusannya terhadap status laporan David tersebut.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahmad Fahrur Rozi, menanggapi soal ini, khususnya rencana GP Ansor Jakarta melaporkan Suswono ke kepolisian. Ahmad Fahrur menyarankan agar GP Ansor Jakarta membatalkan rencana tersebut.
“Menurut saya tidak perlu laporan kepolisian untuk hal seperti ini,” kata Ahmad Fahrur. Menurut dia, permintaan maaf Suswono sudah cukup untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Itu hanya kekhilafan atau salah ucap,” katanya.
Pilihan Editor : Mengapa Elektabilitas Ridwan Kamil Melorot dan Pramono Anung Naik