Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Ingin Menjadi Anggota Pasukan Khusus TNI AL Denjaka Kormar?

Ini pasukan khusus TNI AL yang terbiasa dengan tugas berat dan berbahaya, Denjaka Kormar, yang memiliki semboyan "Satya Wira Dharma".

14 Agustus 2021 | 10.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Bergabung menjadi anggota Denjaka tidaklah mudah, selain fisik kemampuan otak menjadi penentu. Seorang calon Denjaka harus melewati kursus PTAL atau Penanggulangan Teror Aspek Laut, beragam pelatihan di luar akal sehat pun harus dilalui. Salah satu yang paling menantang adalah kamp tawanan dan pelolosan, tidak sedikit siswa yang gugur dalam tahapan ini. Dok.Dwianto Wibowo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Prajurit Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir yang biasa disingkat dengan Denjaka Kormar merupakan pasukan khusus milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL). Pasukan Khusus TNI AL ini berkedudukan sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berada langsung di bawah naungan Komandan Korps Marinir (Dankormar). Oleh karena itu, Denjaka Kormar bertanggung jawab kepada Dankormar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, Denjaka Kormar TNI AL memiliki tiga kedudukan yang dibagi berdasarkan bidangnya. Sesuai dengan Pasal 2 Peraturan Kepala Staf Angkatan Laut Nomor 30 Tahun 2020 tentang Penataan Organisasi Detasemen Jala Mangkara Korps Marinir, Denjaka Kormar berada di bawah serta bertanggung jawab kepada Dankormar dalam pembinaan kemampuan dan kekuatan yang bersifat umum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemudian, dalam hal pembinaan kemampuan yang bersifat khusus, Denjaka Kormar berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI. Terakhir, pada hal yang berkaitan dengan penggunaan kekuatan dan kesiagaan operasional, maka Denjaka Kormar bertanggung jawab kepada Panglima TNI.

Melihat dari kedudukan dan pertanggungjawabannya, Denjaka Kormar memiliki kedudukan yang istimewa di TNI AL. Pembinaan yang bersifat umum dan khusus tersebut selaras dengan tugas yang diemban oleh para prajurit TNI AL, Denjaka Kormar. 

Para prajurit itu dilatih untuk menghadapi serangan-serangan yang berbahaya, seperti operasi anti-terorisme, anti-sabotase, anti-bajak laut, misi klandestin lainnya masih berkaitan dengan laut, dan berbagai operasi khusus sesuai dengan perintah Panglima TNI. 

Oleh karena itu, para prajurit juga dilatih untuk dapat memanfaatkan fungsi intelijen sesuai dengan lingkupnya. Hal ini berguna untuk membantu prajurit TNI menyelesaikan tugas dalam operasi-operasi yang akan dihadapi. 

Sebagai pasukan khusus, Denjaka Kormar memiliki perbedaan dalam lambang dibandingkan lambang TNI AL. Jika TNI AL memiliki lambang dengan jangkar dengan tali yang melilit dari atas hingga bawah. Pada lambang Denjaka Kormar memiliki lambang jangkar dengan pedang menancap di tengah dan petir menyambar.

Selain lambang, pasukan khusus Denjaka Kormar memiliki semboyan yang berbeda. Dilansir dari laman tnial.mil.id, TNI AL memiliki semboyan “Jalesveva Jayamahe”. Sedangkan pasukan khusus Denjaka TNI AL ini memiliki semboyan “Satya Wira Dharma”.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus