Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) menyelenggarakan pameran riset dan inovasi yang dihasilkan oleh perguruan tinggi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kegiatan yang diselenggarakan bersama dengan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) ini dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28. Acara ini diadakan pada 11-13 Agustus 2023 di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tahun ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus mengembangkan program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dengan mempersiapkan generasi muda Indonesia menjadi talenta riset dan inovasi,” ucap Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim ketika membuka acara tersebut dari rilis yang diterima Tempo pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Senada dengan Nadiem Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengatakan bahwa Hari Kebangkitan Teknologi Nasional merupakan sebuah momentum untuk mengukuhkan kembali tekad untuk melakukan riset dan inovasi.
“Karena tanpa riset dan inovasi tentu sulit bagi bangsa ini untuk bisa lepas dari kelompok negara berpenghasilan menengah,” ujarnya.
Nizam menambahkan bahwa sebuah karya tidak ada yang instan, terobosan-terobosan besar yang terjadi di dunia tidak serta merta terjadi tanpa adanya upaya keras.
“Dengan secara terus menerus mencoba hingga akhirnya menemukan invensi dan berakhir dengan inovasi, ketika invensi tersebut kemudian bermitra dengan dunia industri. Karenanya sangat penting perlu kita lakukan hal tersebut dengan penuh semangat,” kata Nizam.
Pameran ini menampilkan lebih dari 145 produk inovasi yang sudah teruji, antara lain 31 produk inovasi di bidang pangan, 32 produk inovasi di bidang energi, 59 produk inovasi di bidang kesehatan, sembilan produk Electric Vehicle, dan 14 produk riset dan inovasi lainnya dengan partisipan dari perguruan tinggi akademik dan vokasi, serta BRIN.
Produk-produk inovasi yang ditampilkan dari perguruan tinggi dalam pameran ini antara lain:
1. Institut Pertanian Bogor dengan produk inovasi kesehatan.
2. Institut Teknologi Bandung dengan produk inovasi berupa integrated smart system platform.
3. Institut Teknologi Sepuluh Nopember menampilkan robot service dan electric vehicle serta produk inovasi kesehatan dan pangan.
4. Universitas Airlangga dengan produk inovasi pangan dan kesehatan.
5. Universitas Andalas dengan produk inovasi energi, pangan, dan kesehatan
6. Universitas Brawijaya dengan produk inovasi pangan.
7. Universitas Gadjah Mada dengan produk inovasi energi, kesehatan, dan pangan.
8. Universitas Indonesia dengan produk inovasi kesehatan.
9. Universitas Jember dengan produk inovasi pangan.
10. Universitas Negeri Malang dengan produk inovasi media pembelajaran digital dan virtual reality.
11. Universitas Padjajaran dengan produk inovasi pangan.
12. Universitas Telkom menampilkan electric vehicle dan produk inovasi energi.
Sementara itu, produk-produk inovasi yang ditampilkan dari pendidikan tinggi vokasi antara lain, Politeknik Negeri Fakfak, mengembangkan produk dari buah pala seperti balsam, sirup, permen, aroma terapi, dan sabun, Politeknik Negeri Bandung mengembangkan solid toxic fuel, dan Politeknik Manufaktur Bandung mengembangkan mesin roasting kopi.
Adapun Politeknik Elektronika Negeri Surabaya mengembangkan perangkat survei jalanan otomatis, Politeknik Astra mengembangkan konversi bahan bakar minyak ke listrik, dan Politeknik Negeri Malang mengembangkan teh yang berasal dari olahan kulit jeruk.
Selain menampilkan pameran inovasi, acara ini juga menampilkan berbagai hiburan seperti penampilan Angklung Ramawijaya dan senam zumba. Semua kegiatan ini terbuka untuk masyarakat umum.