Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Inneke Diduga Terlibat Suap Kalapas Sukamiskin

Penyidik KPK menelusuri proses pembelian dua mobil untuk Wahid Hussein.

25 Juli 2018 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Penyidik KPK menelusuri proses pembelian dua mobil untuk Wahid Hussein.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi menduga Inneke Koesherawati terlibat dalam proses penyuapan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung, Wahid Hussein. Istri terpidana korupsi Fahmi Darmawansyah tersebut diduga turut berperan dalam pembelian dua mobil yang diberikan kepada Wahid.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang bersangkutan terindikasi membantu suaminya dalam proses penyuapan, jadi perlu didalami peran dan pengetahuan dia dalam peristiwa pidana tersebut," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat dihubungi, kemarin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penyidik KPK juga menangkap Inneke dan lima orang lainnya dalam operasi tangkap tangan dugaan suap atas Wahid, 20 Juli lalu. Tapi KPK hanya menetapkan empat orang sebagai tersangka, yaitu Wahid; Fahmi; staf Kepala Lapas Sukamiskin, Hendry Saputra; dan narapidana pendamping Fahmi, Andri Rahmat.

Dalam kasus tersebut, Fahmi sebagai narapidana kasus suap proyek Badan Keamanan Laut (Bakamla) menyuap Wahid untuk mendapatkan sejumlah fasilitas mewah di ruang tahanan dan izin keluar istimewa dari Lapas Sukamiskin. Suap yang diberikan adalah uang senilai Rp 279,92 juta dan US$ 1,41 ribu serta dua mobil, yaitu Mitsubishi Triton dan Pajero Sport Dakkar. Proses suap tersebut diduga dilakukan melalui dua perantara, yaitu Andri dan Hendry.

Penyidik memanggil dan memeriksa kembali Inneke untuk kedua kalinya, kemarin. Kali ini Inneke diperiksa sebagai saksi untuk Andri yang menjadi perantara. Dia menjalani pemeriksaan sejak pukul 09.40 hingga 13.20 WIB. Seperti dalam pemeriksaan pertama, Inneke kembali bungkam saat ditanya wartawan. Dia memilih langsung meninggalkan gedung KPK. "Sudah, ya," kata Inneke.

Kemarin, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia membongkar sejumlah fasilitas khusus Lapas Sukamiskin, termasuk saung mewah milik para narapidana korupsi. Berdasarkan pantauan Tempo, sejumlah petugas gabungan tampak masuk ke kawasan lapas. Sebuah truk besar dan 10 truk jenis pick-up keluar-masuk pintu utama. Kendaraan tersebut terlihat membawa material serupa konstruksi saung dan sejumlah fasilitas di dalamnya.

"Iya betul (pembongkaran saung)," ujar pelaksana harian Kepala Lapas Sukamiskin, Kusnaeli. "Yang bongkar satgas kamtib gabungan lapas dan rutan se-Jawa barat."

Majalah Tempo edisi Februari 2017 melaporkan adanya praktik kesengajaan pemberian fasilitas khusus kepada narapidana korupsi. AJI NUGROHO | AMINUDDIN (BANDUNG) | FRANSISCO ROSARIANS

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus