SEBAGAI daerah yang berdempetan dengan negara lain yaitu
Serawak, Kalimantan Barat tak boleh tidak, mengidap penyakit
kerisauan perbatasan. Yaitu kerepotan menertibkan warganya yang
gemar melintasi perbatasan, untuk berdagang atau usaha lainnya.
Tapi keadaan tersebut diharapkan akan berangsur baik, bila 2
jalan baru menuju perbatasan itu, selesai. Yakni jalan raya yang
dimulai dari Kampung Tanjung (Sosok), Kabupaten Sanggau dari
Bengkayang, Kabupaten Sambas. Kedua jalan menuju perbatasan dari
2 arah itu, sudah dimulai pembangunannya sejak Pebruari lalu.
Jalan raya dari Bengkayang panjangnya 120 Km dan akan mencapai
kawasan perbatasan di Jagoi Babang, tetangga dekat Stass di
Serawak.Sedang jalan dari Tanjung yang 72 Km itu, nantinya
mencapai Balai Karangan. Seterusnya, sepanjang 20 Km menuju
Sebedu di perbatasan. Pekerjaan ini adalah lanjutan jalan raya
Pontianak-Sosok, yang telah selesai dikerjakan. Dan bisa
mempersingkat perjalanan Pontianak-Sanggau jadi 5 1/2 jam, yang
semula 12 jam.
Semua jalan raya itu digolongkan kelas I. Pada 2 jalan raya
menuju perbatasan tadi setiap 300 M harus merupakan jalan lurus,
sedang belokan dibuat secara horisontal dan tanjakan secara
vertikal. Kenapa? "Demi menjaga keamanan", tutur Waluyo BME,
Kepala Proyek Peningkatan Jalan Kalbar-Perbatasan dari
Direktorat Bina Marga PUTL. Sedangkan mutu jalan sendiri
tampaknya akan terjamin dengan sistim California Beering Ratio
(CBR) yang digunakan. Yakni sistim dengan pengerukan tanah, lalu
diisi pasir dan batu,selanjutnya dikeraskan dengan tekanan
tertentu. Setelah itu kembali dilapisi pasir dan batu serta
dilakukan pengerasan lagi.
Rencana Kolombo
Sementara itu sedang sibuk pula ditatar dan dilebarkan jalan
Sosok-Tayan sepanjang 49 Km, Perigi-Sidas (64 Km) dan
Perigi-Bengkayang sepanjang 19 Km. Selanjutnya di tahun 1977 dan
1978 nanti akan digarap pula jalan Sekadau Nanga Mahap (55 Km),
Sintang-Sanggau (114 Km) dan Semuntai-Balai Sebut (57 Km).
Bila seluruh jalan itu selesai di tahun 1979 mendatang, berarti
tak kurang dari 500 Km jalur jalan ke perbatasan rampung
dikerjakan. Pembuatan jalan yang dimulai sejak Maret 1973 itu
mendapat bantuan Australia dalam hubungan Rencana Kolombo.
Semuanya berupa peralatan besar dan 40 tenaga ahli, Kecuali
jalan Bengkawang-lagoi Babang dikerjakan TR Usaha Bhakti dengan
biaya APBN Pelita II sebesar Rp 4,6 milyar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini