DUA puluh tiga tahun yang lalu ia mengaku pendeta, ia dirikan gereja, dan ia janjikan surga kepada jemaatnya. Kini Donald Lowry, 59 tahun, warga Negara Bagian Illinois, Amerika Serikat, mesti berhadapan dengan pengadilan karena gerejanya itu. Sebenarnya Lowry tergolong pendeta sukses. Bayangkan, ia mempunyai lebih dari 30.000 jemaat. Dan dengan setia mereka semuanya mengirimkan sumbangan buat gereja. Tapi barang busuk akhirnya tercium juga baunya. Lowry mendapatkan jemaat dengan cara surat-menyurat. Ia pilih sejumlah bujangan, karena merekalah sasaran empuk. Pasalnya dalam setiap suratnya Lowry menyerakan sebuah foto cewek, cakep, dan tanpa busana. Itulah surga yang ia janjikan. Jelasnya, kepada tiap orang yang ia tawari menjadi anggota gerejanya ia janjikan di hari pensiun mereka untuk hidup di kompleks gereja ditemani cewek-cewek tersebut yang ia sebut para "bidadari cinta". Dan "surga" itulah yang rupanya menyebabkan ribuan penerima surat akhirnya menerima tawaran Lowry. Bila Lowry sempat lebih dari dua puluh tahun menikmati sumbangan jemaatnya, ini mungkin karena selama itu para jemaat belum ada yang memasuki masa pensiun. Atau, jemaat yang memasuki pensiun sudah tak lagi memimpikan "bidadari cinta". Sialnya, adalah Raymond Wisman, 76 tahun, petani asal Montpelier, Ohio, salah seorang jemaat setia. Dua tahun lalu ia memasuki masa pensiun dan berniat memeluk "surga". Maka, ia pun mencari alamat "gereja cinta" -- demikianlah Lowry menyebut gerejanya -- di alamat seperti tercantum dalam surat-menyuratnya dengan Lowry. Namun, sampai puyeng, Wisman tak bisa menemukan alamat itu. Akhirnya Pak Tua yang memimpikan "bidadari cinta" ini melaporkan ihwalnya kepada polisi. Singkat cerita, Lowry pun diusut. Ternyata, kompleks "surga", yakni "gereja cinta" yang ia janjikan, sebenarnya abstrak alias tak pernah ada wujudnya. Sumbangan jemaat, yang konon sampai berjumlah US$ 4,5 juta, sebagian besar sekali masuk kantung pribadi Lowry, sisanya untuk menggaji "karyawan-karyawan gereja", yakni sejumlah fotomodel yang ia nobatkan jadi "bidadari cinta" itu. Tentu, sebagaimana umumnya pelaku penipuan, Lowry pun tak merasa menipu. Kamis dua pekan lalu di pengadilan Ohio ia dengan yakin mengatakan bahwa ia hanya meniru kegiatan Sinterklas yang suka membagi-bagi kebahagiaan. Ia pun telah membagi kebahagiaan dengan "mengisi impian para pria". Ia, yang kini terancam hukuman kurungan 130 tahun serta denda US$ 6,5 juta, tampak tenang-tenang. Bahkan, setelah "gereja cinta"-nya dibekukan yang berwajib, Lowry membentuk organisasi baru, yang dinamakannya "Perkumpulan Para Bangsawan Internasional" -- entahlah jurus tipu macam apa lagi ini. Hebring-nya, masih banyak juga warga Amerika yang mempercayai janji "surga"-nya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini