Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua DPW PKS Jawa Barat Nur Supriyanto menyatakan militansi kader PKS di Jawa Barat akan turun untuk memenangi Prabowo Subianto sebagai calon presiden jika kader PKS tak terpilih sebagai cawapres dalam pemilihan presiden atau pilpres 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ibaratnya militansi kader kita akan turun jika Pak Prabowo tidak memilih cawapresnya dari PKS," katanya ketika dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 20 Juli 2018.
Menurut dia, walaupun belum menentukan sosok kandidat capres dan cawapres, PKS sudah mengantongi sembilan nama yang telah dipilih melalui penjaringan dari tingkat bawah. DPW PKS Jawa Barat, kata dia, siap menerima siapa pun kader PKS yang ditunjuk menjadi kandidat capres atau cawapres.
"Terkait keputusan capres dan cawapres, itu ranahnya Majelis Syuro dan DPP. Kami di DPW hanya mengusulkan melalui mekanisme penjaringan dari bawah dan sekarang sudah mengerucut ke sembilan nama," ujarnya.
Kesembilan nama kader dari Jawa Barat tersebut antara lain Shohibul Iman (Presiden PKS), Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jawa Barat dua periode), dan Mardani Ali Sera (Ketua DPP PKS).
Apabila mengamati isu koalisi yang berkembang saat ini, Nur melanjutkan, PKS dan Partai Gerindra cenderung tetap solid.
Selain itu, Partai Gerindra sendiri sudah memutuskan Prabowo sebagai calon presiden. Karena itu, pihaknya menilai sudah selayaknya Prabowo bersanding dengan kader PKS dalam pilpres 2019.
"Apabila ternyata Pak Prabowo cawapresnya bukan dari kader PKS, kita di DPW Jabar akan tetap sami’na wa atho’na, kami akan taat dan terima. Tapi saya enggak yakin kader PKS di Jabar akan all out kerja memenangkan Pak Prabowo atau tidak," ucap Nur.
Nur menambahkan, apabila melihat pengalaman saat pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018 lalu, semua kader PKS di Jawa Barat sudah cukup toleran menerima keputusan pengusungan Sudrajat-Ahmad Syaikhu atas permintaan Partai Gerindra.
Hal itu dibuktikan juga dengan militansi kader PKS di Jawa Barat untuk memenangi pasangan yang mengusung jargon Asyik itu.
"Jauh hari sebelumnya, kita sudah sosialisasikan Demiz-Syaikhu (Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu) secara masif. Jadi, kalau nanti capres dan cawapresnya dari koalisi Gerindra-PKS tidak ada kader PKS-nya, itu yang saya pesimis kader mau all out lagi apa tidak," tutur Nur.