Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memperkuat sinyal dukungannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai capres 2024. Pernyataan ini disampaikan Jokowi saat menghadiri acara ulang tahun Partai Perindo, Senin, 7 Oktober 2022, kemarin.
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Said Abdullah, menilai Presiden bakal lebih hati-hati jika memberikan sinyal dukungan kepada Ganjar Pranowo. Pasalnya, kata dia, Jokowi dan Ganjar merupakan kader PDIP.
“Saya pikir kalau Mas Ganjar, bahwa Presiden akan hati-hati karena Pak Ganjar kader PDIP. Pak Presiden juga kader PDIP. Sesama kader biasanya di kami tidak saling mendahului, nunggu titah Ibu Ketua Umum,” kata Said di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 8 November 2022.
Adapun dukungan Jokowi kepada Prabowo disebut Said tidak menjadi soal. Menurut dia, Presiden ingin menjamin kesinambungan terhadap kerja-kerja maupun program yang dilangsungkan selama ini.
Dia mengatakan pernyataan Jokowi dimaksudkan untuk menyemangati Prabowo Subianto yang telah diusung sebagai Capres Partai Gerindra. Kendati demikian, ia menampik jika pernyataan ini merupakan tanda bahwa PDIP bakal merapat ke koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri atas Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
“Setidaknya menyemangati Pak Prabowo untuk maju dengan semangat 45. Kalau koalisi ya hak Ketua Umum partai,” kata dia.
Jokowi sebut jatahnya Prabowo
Saat menghadiri HUT ke-8 Partai Perindo, Jokowi bernostalgia soal kemenangannya di Pilpres 2014 dan 2019. Saat mengungkit hal itu, Jokowi terlihat tersenyum mengingat Prabowo hadir di acara ini.
"Dua kali di Pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo," ujar Jokowi sembari tersenyum.
Para kader Perindo yang hadir di acara tersebut tampak tertawa dan bertepuk tangan. Mereka tampak lebih heboh ketika Prabowo berdiri dan memberi hormat.
Prabowo merupakan rival Jokowi dalam Pilpres 2014. Saat itu ia berpasangan dengan Hatta Rajasa dan dikalahkan oleh Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla. Lalu pada Pilpres 2019, Prabowo kembali maju dan berpasangan dengan Sandiaga Uno, namun kembali dikalahkan Jokowi yang berpasangan dengan Ma'ruf Amin.
"Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi diikuti tepuk tangan.
Baca: Pakar Hukum Tata Negara Nilai Pernyataan Jokowi Dukung Prabowo Tidak Etis
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini