Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Jokowi Janji Anggarkan Perbaikan Alat Deteksi Tsunami pada 2019

Jokowi menyiapkan anggaran untuk memperbarui peralatan deteksi tsunami. Dana untuk perbaikan akan dialokasikan dalam APBN 2019.

24 Desember 2018 | 01.54 WIB

Presiden Jokowi memberikan keterangan pers seusai perayaan Natal Oikumene di Gereja Hati Maria Tidak Bernoda di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Ahad, 23 Desember 2018. Biro Pers Kepresidenan
Perbesar
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers seusai perayaan Natal Oikumene di Gereja Hati Maria Tidak Bernoda di Makale, Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Ahad, 23 Desember 2018. Biro Pers Kepresidenan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Toraja - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyiapkan anggaran untuk memperbarui peralatan deteksi tsunami. Dana untuk perbaikan akan dialokasikan dalam APBN 2019. "Awal Januari akan saya perintahkan agar mengganti peralatan-peralatan yang rusak atau yang sudah lama tidak bisa dipakai," kata Jokowi di Bandar Udara Syukuran Aminuddin Amir, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, Ahad, 23 Desember 2018.

Baca: Tsunami di Pantai Anyer Diduga Akibat Erupsi Gunung Anak Krakatau

Usai tsunami Selat Sunda, Jokowi memerintahkan jajarannya untuk mengecek semua peralatan pendeteksi tsunami. Jokowi ingin semua peralatan yang tak berfungsi segera diganti dan dipastikan fungsinya.

"Sebetulnya sudah saya perintahkan juga untuk mengecek semua peralatan itu dan mengganti apabila ada yang rusak," kata Jokowi. Tampaknya perintah itu terganjal anggaran.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Nasional (BNPB), Sutopo Purwonugroho, sebelumnya mengatakan pendeteksi tsunami di Indonesia tak berfungsi. Alat yang disebut buoy itu rusak karena vandalisme dan hilang dicuri.

Sementara itu, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Rachmat Triyono mengatakan, hanya memiliki alat untuk melaporkan peringatan dini untuk tsunami yang diakibatkan gempa tektonik saja. Itu sebabnya, tsunami di Selat Sunda pada Sabtu malam, 22 Desember 2018 tak terdeteksi.

"Tsunami (melanda pesisir Banten dan Lampung Selatan) diakibatkan oleh gempa vulkanik, saat ini belum ada alatnya," kata Rahmat di kantornya pada Ahad dinihari, 23 Desember 2018.

Aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau ditengarai sebagai penyebab dari tsunami yang melanda pesisir pantai Banten, dan Lampung. Kekuatan tsunami bertambah saat bergabung dengan gelombang pasang air laut yang tinggi akibat dari fenomena bulan purnama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Vindry Florentin

Vindry Florentin

Lulus dari Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran tahun 2015 dan bergabung dengan Tempo di tahun yang sama. Kini meliput isu seputar ekonomi dan bisnis. Salah satu host siniar Jelasin Dong! di YouTube Tempodotco

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus