Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku senang para gubernur seluruh Indonesia bisa hadir membawa tanah dan air dari provinsi masing-masing ke lokasi proyek Ibu Kota Negara (IKN). Tanah dan air ini kemudian disatukan dalam ritual Kendi Nusantara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jokowi menilai ini merupakan sebuah kekuatan besar dari negara besar seperti Indonesia. Kegiatan ini juga dinilai menjadi dukungan yang diberikan dari seluruh provinsi di tanah air
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini akan sangat menyatukan dan memberikan kekuatan yang baik pada dimulainya pembangunan IKN ini," kata dia di akun Youtube Sekretariat Presiden pada Selasa, 15 Maret 2022.
Sehari sebelumnya, Senin, 14 Maret, Jokowi hadir di lokasi untuk mengikuti ritual Kendi Nusantara di titik nol IKN. Semua gubernur se-Indonesia diminta membawa tanah dan air dari daerah masing-masing untuk digabungkan dalam kendi yang terbuat dari tembaga.
Masing-masing gubernur punya cara berbeda. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membawa tanah Kedaton dan air dari sumber mata air Banyu Panguripan di Desa Pakis, Kecamatan Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur, yang berkaitan dengan kerajaan Majapahit.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membawa 27 jenis tanah dan 27 jenis air dari 27 kabupaten kota se Jawa Barat. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membawa tanah dari Kampung Aquarium, dari korban gusuran gubernur sebelumnya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, di Jakarta Utara.
Antropolog dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Kalimantan Selatan, Nasrullah, menganggap ritual Kendi Nusantara yang digelar Jokowi adalah hal yang mengada-ada. Dia menyayangkan sikap Jokowi yang memilih ritual di luar kebudayaan suku Kalimantan itu.
"Entah dari mana ritual seperti itu dilakukan. Padahal jika kita bicara ritual, akan sangat terikat dengan masyarakat tempatan," ujar Nasrullah dalam keterangannya, Selasa, 15 Maret 2022.