Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Pendidikan

Jusuf Kalla: Konferensi Bogor Awal Perdamaian Afganistan

Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup konferensi ulama trilateral antara Afghanistan, Indonesia, dan Pakistan.

11 Mei 2018 | 17.43 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyalami sejumlah ulama yang mengikuti pertemuan trilateral ulama Afganistan, Indonesia dan Pakistan di Istana Bogor, Jawa Barat, 11 Mei 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyalami sejumlah ulama yang mengikuti pertemuan trilateral ulama Afganistan, Indonesia dan Pakistan di Istana Bogor, Jawa Barat, 11 Mei 2018. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla menutup konferensi ulama trilateral antara Afganistan, Indonesia, dan Pakistan. Pertemuan yang berlangsung di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat, 11 Mei 2018, itu berakhir setelah digelar selama sekitar lima jam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Jusuf Kalla mengatakan konferensi ulama trilateral ini digelar untuk memfasilitasi dialog guna mencapai perdamaian di Afganistan dan Pakistan. Kedua negara itu sudah lama berkonflik dan kini memutuskan ingin mengakhiri peperangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan pertemuan ini, dia berharap pemerintah Afganistan dan Taliban Pakistan akan sepakat berdamai. "Ini adalah awal untuk mendorong mereka duduk bersama-sama mencapai perdamaian itu," kata JK di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat.

Perwakilan ulama dari ketiga negara diundang dengan harapan bisa memberikan pandangannya mengenai jalan perdamaian. "Saat ini, kita hidup di masa di mana kita tidak dapat mendengarkan perintah nabi secara langsung. Maka umat Islam akan mendengarkan ulama, karena ulama adalah pewaris para nabi," ujar JK.

Pendapat para ulama itu tertuang dalam Bogor Ulama Declaration for Peace. Deklarasi perdamaian tersebut berisi 12 poin pandangan ulama tentang perdamaian berdasarkan firman Allah dalam Al-Quran dan sunah rasul yang telah dimusyawarahkan siang tadi.

Jusuf Kalla berharap upaya mencapai perdamaian tak terhenti di sini. Pertemuan ini, menurut JK, harus menjadi motor penggerak bagi pertemuan ulama yang lebih luas. Saat ini, banyak negara Islam yang dirundung konflik akibat masalah politik dan ekonomi, radikalisme, dan intervensi negara-negara besar. Akibatnya, umat Islam yang tidak berdosa mengalami penderitaan terus-menerus.

"Proses perdamaian yang inklusif perlu segera dilakukan," ujar Jusuf Kalla. Dia memastikan Indonesia siap terus berkontribusi dalam proses perdamaian di Afganistan dan negara lain yang tengah dilanda konflik dan peperangan.

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus