Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga anak Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Kaesang Pangarep, menyambangi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X atau Sultan HB X di Komplek Kantor Gubernur Kepatihan Yogyakarta Minggu pagi 14 Januari 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, Kaesang yang datang didampingi istri Erina Gudono tampak datang menggunakan mobil Toyota Alphard bernomor polisi AB 805 RF pukul 09.02 WIB dengan pengawalan satu unit mobil patwal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kaesang langsung masuk area Gedhong Wilis Kepatihan dan melakukan pertemuan tertutup.
Koordinator Substansi Bagian Humas Biro Umum, Humas dan Protokol Setda DIY Ditya Nanaryo Aji, mengatakan Kaesang datang hanya bersama Erina, istrinya.
"(Kaesang) hanya datang bersama istrinya saja, lainnya (rombongan) menunggu di luar Kepatihan," kata Ditya.
Ditya menuturkan berdasarkan informasi yang diterima protokoler, agenda Kaesang ke Yogyakarta pada Minggu hanya disebutkan mengunjungi sejumlah titik, salah satunya Pasar Beringharjo.
"Untuk agenda pertemuan dengan Ngarso Dalem (Sultan HB X) tidak disebutkan dalam informasi yang kami terima, jadi kami tidak mengetahui persis apa agenda pertemuan ini," kata Ditya.
Adapun PSI, partai yang dipimpin Kaesang sempat jadi sorotan pasca kadernya, Ade Armando dituding menghina Yogyakarta melalui video pernyataannya pada Desember 2023 silam.
Ade Armando kala itu menyinggung soal dinasti di Yogyakarta, yang menurutnya perlu dilawan oleh kelompok mahasiswa saat demonstrasi mengkritik dinasti Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 29 November lalu.
Akibat pernyataan Ade itu, gelombang protes masyarakat di Yogyakarta menggelar aksi mengecam PSI hingga melaporkannya ke Polda DIY. Namun hingga saat ini belum ada perkembangan terkait kelanjutan kasus itu.
PRIBADI WICAKSONO
Pilihan Editor: Sibuk PSI Menetralisir Isu Ade Armando, Minta Maaf ke Sri Sultan hingga Dipersilakan Hengkang dari Partai