Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Hampir semua kader Gerindra mendukung Prabowo Subianto kembali menjadi calon presiden.
Sikap Prabowo akan diumumkan dalam rapimnas Gerindra.
Pengamat politik melihat peluang Prabowo memenangi pemilihan presiden 2024 menipis jika melawan Anies ataupun Ganjar.
JAKARTA – Peluang Prabowo Subianto kembali berkontestasi sebagai calon presiden dalam pemilihan presiden mendatang semakin kuat. Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, memastikan seluruh kader partainya solid mengusung Prabowo sebagai calon presiden.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dasco mengatakan dukungan kader partainya akan disampaikan dalam rapat pimpinan nasional Partai Gerindra hari ini. Rapat ini akan dihadiri seluruh struktur pengurus dari tingkat kabupaten/kota hingga pengurus pusat, serta semua legislator Gerindra.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Suara bulat untuk meminta atau menunggu jawaban Pak Prabowo atas permintaan seluruh kader agar maju dalam pilpres 2024," kata Dasco, Kamis, 11 Agustus 2022.
Ia mengatakan rapat pimpinan nasional itu digelar di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, selama dua hari, yaitu pada 12-13 Agustus 2022. Forum rapat pimpinan nasional ini akan memastikan kesiapan Prabowo menjadi calon presiden 2024.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Irfan Yusuf Hasyim, menambahkan, hampir 100 persen kader Gerindra satu komando untuk mendukung Prabowo maju sebagai calon presiden 2024. "Kalau berdasarkan hasil kunjungan DPP ke daerah, insya Allah solid. Kepastiannya tinggal menunggu rapimnas," kata irfan.
Sejak awal tahun ini, pengurus Gerindra di berbagai daerah lebih dulu mendeklarasikan dukungan kepada ketua umum partainya itu menjadi calon presiden 2024. Mereka menganggap Menteri Pertahanan ini sangat layak diusung serta memiliki elektabilitas yang tinggi.
Saat mendaftarkan partainya ke Komisi Pemilihan Umum pada Senin lalu, Prabowo sudah menyatakan kesiapannya kembali menjadi calon presiden. Ia mengaku bersedia jika memang kembali ditugasi sebagai calon presiden mendatang. "Tentunya harus saya terima dengan baik seandainya nanti benar-benar dicalonkan," kata Prabowo.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan konferensi pers setelah melakukan pendaftaran partai politik calon peserta Pemilu 2024, di Kantor KPU, Jakarta, 8 Agustus 2022. TEMPO/Hilman Fathurrahman W.
Kans Prabowo menjadi calon presiden makin kuat karena Partai Kebangkitan Bangsa—partai yang akan berkoalisi dengan Gerindra dalam Pemilu 2024—juga mendukungnya. Tapi PKB menyodorkan ketua umum mereka, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden.
Koalisi Gerindra dan PKB sudah memenuhi ambang batas pencalonan presiden, yaitu minimal 20 persen perolehan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat. Koalisi kedua partai mempunyai 136 kursi di DPR atau setara dengan 23,6 persen. Kedua partai berencana mendeklarasikan koalisi mereka setelah rapimnas Gerindra.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, menilai Prabowo masih bisa bersaing dalam pemilihan presiden mendatang. "Selepas pemilihan 2019, saya sudah memprediksi Prabowo pasti maju lagi pada pemilihan umum berikutnya," kata Ujang, kemarin.
Ia berpendapat, kans kembalinya Prabowo terjun ke panggung pemilihan presiden didorong oleh rasa penasaran untuk menang. Apalagi Prabowo sudah berkali-kali kalah dalam pemilihan presiden. Prabowo dua kali kalah oleh Joko Widodo pada pemilihan presiden 2014 dan 2019.
Faktor lainnya, kata Ujang, Prabowo masih berambisi memimpin Indonesia. Selain itu, Prabowo makin percaya diri karena tidak ada kandidat potensial calon presiden yang memiliki elektabilitas di atas 50 persen. Saat ini tingkat keterpilihan semua kandidat calon presiden potensial masih berada di kisaran 30 persen, termasuk Prabowo.
.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, berpendapat bahwa Prabowo bakal mudah mendapat kendaraan politik yang akan mengusungnya sebagai calon presiden 2024. Sebab, Gerindra sudah hampir pasti berkoalisi dengan PKB.
Namun Dedi masih ragu koalisi kedua partai yang akan mengusung Prabowo-Muhaimin ini dapat memenangi pemilihan presiden mendatang. Pertimbangannya, pasangan ini akan sulit menang jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan atau Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga menjadi calon presiden 2024.
"Kalau Anies dan Ganjar ini mengemuka, sebaiknya Prabowo mengurungkan diri karena berpotensi kalah untuk kesekian kalinya,” kata Dedi.
Meski demikian, kata Dedi, kans Prabowo memenangi pemilihan presiden akan menguat jika lawannya pada pemilihan mendatang adalah Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani.
Dedi berpendapat, kalkulasi pemilihan presiden 2024 tetap masih menunggu proses koalisi setiap partai politik. Ia yakin Prabowo juga pasti menghitung potensi kemenangan dari kandidat calon wakil presiden yang akan mendampinginya, baik dalam urusan elektabilitas maupun pendanaan.
Dedi juga menyarankan Gerindra agar tak perlu sibuk mendongkrak elektabilitas Prabowo yang dianggapnya sudah mentok. Bahkan tingkat keterpilihan Prabowo justru mulai turun dibandingkan dengan kandidat potensial calon presiden lainnya yang merangkak naik. Hal yang paling mungkin dilakukan Gerindra, kata Dedi, adalah mendegradasi kandidat lain yang akan bersaing dengan Prabowo. "Karena tokoh lain merupakan ancaman bagi kekalahan Prabowo," ujarnya.
AVIT HIDAYAT | DEWI NURITA | ANTARA
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo