Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melaporkan sebanyak 628 siswa dan 253 guru terdampak bencana banjir dan longsor di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Bencana tersebut juga mengakibatkan delapan fasilitas pendidikan mengalami kerusakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain di Kabupaten Sukabumi, banjir juga merusak 46 bangunan sekolah dasar dan empat SMP di Kabupaten Cianjur. Kerusakan fasilitas pendidikan di Cianjur tersebut dalam taraf sedang hingga ringan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, mengatakan saat ini kementeriannya sudah menyalurkan sejumlah bantuan kepada siswa dan guru. Dia mengatakan jumlah siswa dan sekolah terdampak banjir berkemungkinan bisa bertambah.
"Saat ini kami terus melakukan koordinasi dengan berbagai pihak untuk mendata siswa, sekolah, dan guru di desa yang terdampak bencana," kata Suhari dalam keterangan tertulis, Selasa, 10 Desember 2024.
Suharti merincikan, di Kabupaten Sukabumi, kerusakan dialami oleh 4 SD, 2 PAUD, 1 SMP, dan 1 PKBM. Dampak bencana ini dirasakan oleh 628 peserta didik serta 235. Sementara itu, pada jenjang Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, kerusakan terjadi pada 4 SMA dan 1 SMK, yang berdampak pada 214 peserta didik.
Hingga saat ini, Suharti mengatakan, kementeriannya telah telah menyalurkan bantuan berupa dua unit tenda kelas darurat, 500 paket peralatan sekolah, 500 set seragam sekolah putih merah dan pramuka, serta 300 paket perlengkapan keluarga.
Dia menambahkan, dampak banjir dan tanah longsor juga memaksa satu sekolah di Cianjur direlokasi. Hal tersebut dilakukan mengingat parahnya tingkat kerusakan dan lokasinya yang rawan terkena banjir susulan.
Berdasarkan data sementara, Suharti mengatakan bencana banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang di Sukabumi pada 4 hingga 5 Desember lalu, mengakibatkan 1.275 satuan pendidikan terhenti sementara. Dampak serupa juga dialami oleh 625 satuan pendidikan yang tersebar di Kabupaten Cianjur.
Hasil pendataan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukabumi mencatat bahwa banjir bandang, tanah longsor, pergerakan tanah, dan cuaca ekstrem melanda 33 titik di Kabupaten Sukabumi selama dua hari, yaitu Selasa-Rabu, 3-4 Desember lalu. Bencana banjir bandang ini mengakibatkan ratusan jiwa terdampak dan beberapa orang meninggal.
BPBD Sukabumi merinci bahwa bencana tanah longsor terjadi di 13 titik, banjir di sembilan titik, angin kencang tujuh titik, dan pergerakan tanah di empat titik yang tersebar di 22 kecamatan. Sebanyak 103 kepala keluarga atau 243 jiwa yang terdampak bencana ini. Sebanyak 46 kepala keluarga atau 93 jiwa dari mereka yang mengungsi ke lokasi pengungsian.
BPBD Sukabumi juga mencatat sebanyak 36 unit rumah rusak ringan, tiga unit rumah rusak sedang, dan satu rumah rusak berat akibat bencana tersebut.