Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial berencana menyiapkan insentif tambahan bagi guru yang mengajar di Sekolah Rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan skema ini masih dalam proses pembahasan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ya pasti ada insentif tambahan, tapi belum tahu di mana nanti. Lagi dibahas. Semua masih proses," kata Saifullah kepada Tempo, Sabtu, 23 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa insentif tambahan diberikan karena sistem pendidikan di Sekolah Rakyat berlangsung selama 24 jam. Ia menjelaskan bahwa selama periode tersebut, siswa akan dibimbing oleh guru untuk menerapkan ketertiban, disiplin, dan nilai-nilai lainnya. "Kalau di asrama itu kan bisa diterapkan model pendidikan dengan kedisiplinan seperti di Akmil," kata Gus Ipul. "Kan pendidikannya 24 jam."
Kemudian, ia juga menjamin gaji guru di Sekolah Rakyat sesuai dengan standar yang ditetapkan. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara detail terkait gaji dan insentif bagi guru di program besutan Presiden Prabowo Subianto ini.
Sebelumnya, Gus Ipul mengatakan sebanyak 211 titik diajukan untuk dijadikan lokasi penyelenggara Sekolah Rakyat. Hal ini dia sampaikan usai melangsungkan rapat persiapan Sekolah Rakyat dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya pada Jumat siang, 21 Maret 2025. “Kami lagi ngejar betul dan per hari ini sudah ada 211, nanti insya Allah nanti malam akan ada tambahan-tambahan,” kata Saifullah di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Maret 2025.
Dari sejumlah titik itu, Saifullah mengatakan masih diperlukan tahap pengujian kelayakan. Langkah tersebut ia serahkan kepada pihak yang berwenang, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Q"200 (lebih) titik seperti yang ditargetkan, alhamdulillah sudah terpenuhi. Tinggal sekarang titik-titik itu perlu disurvei kelayakannya oleh Kementerian PU," ucapnya.
Berdasarkan keterangan Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah, sebanyak 45 titik sudah dalam keadaan siap menggelar penerimaan murid baru pada Juli nanti. Sejumlah titik tersebut dipersiapkan untuk gelombang pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat.
Sementara itu, Gus Ipul memperkirakan sebanyak 70 hingga 80 titik akan siap secara sarana maupun prasarana setelah memasuki periode kedua. “Jadi 30 lebih itu menyusul pada tahap kedua. Jika nanti ini semua lancar, maka kira-kira ada 80-an sekolah, antara 70 sampai 80-an sekolah yang siap sarana prasarana untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat itu," ujarnya.
Ia menyebutkan, salah satu wilayah yang mengajukan kesiapannya adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. Menurut Gus Ipul, pengajuan ini menjadi istimewa karena Bupati Jombang mengajukan proposal untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat untuk segala jenjang di tahun ini. “Ini istimewa juga, biasanya saya mulai dari SD aja atau SMP dulu, SMA dulu, tapi ini langsung SD, SMP, SMA. Kita coba nanti kemungkinannya seperti apa, karena pasti kita masih perlu asesmen lagi, kita survei lagi, dan nanti baru diputuskan,” tuturnya.
Nabiila Azzahra dan Hanin Marwah berkontribusi dalam pwhulisan artikel ini.