Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Kemensos Berencana Beri Insentif Tambahan untuk Guru yang Mengajar di Sekolah Rakyat

Gus Ipul mengatakan sebanyak 211 titik diajukan untuk dijadikan lokasi penyelenggara Sekolah Rakyat.

23 Maret 2025 | 13.49 WIB

Petugas menata kursi ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekitar 40 Sekolah Rakyat di berbagai daerah rencananya akan memulai kegiatan pada tahun ajaran 2025/2026 dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sebagai upaya memberikan fasilitas pendidikan yang layak. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha
Perbesar
Petugas menata kursi ruangan kelas Sekolah Rakyat untuk jenjang SMA di Sentra Terpadu Pangudi Luhur (STPL), Bekasi, Jawa Barat, 8 Maret 2025. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan sekitar 40 Sekolah Rakyat di berbagai daerah rencananya akan memulai kegiatan pada tahun ajaran 2025/2026 dari jenjang SD, SMP, dan SMA yang diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrim sebagai upaya memberikan fasilitas pendidikan yang layak. Antara Foto/Asprilla Dwi Adha

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Sosial berencana menyiapkan insentif tambahan bagi guru yang mengajar di Sekolah Rakyat. Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan skema ini masih dalam proses pembahasan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ya pasti ada insentif tambahan, tapi belum tahu di mana nanti. Lagi dibahas. Semua masih proses," kata Saifullah kepada Tempo, Sabtu, 23 Maret 2025.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan bahwa insentif tambahan diberikan karena sistem pendidikan di Sekolah Rakyat berlangsung selama 24 jam. Ia menjelaskan bahwa selama periode tersebut, siswa akan dibimbing oleh guru untuk menerapkan ketertiban, disiplin, dan nilai-nilai lainnya.  "Kalau di asrama itu kan bisa diterapkan model pendidikan dengan kedisiplinan seperti di Akmil," kata Gus Ipul. "Kan pendidikannya 24 jam."

Kemudian, ia juga menjamin gaji guru di Sekolah Rakyat sesuai dengan standar yang ditetapkan. Meski demikian, ia mengaku belum mengetahui secara detail terkait gaji dan insentif bagi guru di program besutan Presiden Prabowo Subianto ini.  

Sebelumnya, Gus Ipul mengatakan sebanyak 211 titik diajukan untuk dijadikan lokasi penyelenggara Sekolah Rakyat. Hal ini dia sampaikan usai melangsungkan rapat persiapan Sekolah Rakyat dengan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya pada Jumat siang, 21 Maret 2025. “Kami lagi ngejar betul dan per hari ini sudah ada 211, nanti insya Allah nanti malam akan ada tambahan-tambahan,” kata Saifullah di kantor Kemensos, Jakarta Pusat, pada Jumat, 21 Maret 2025.  

Dari sejumlah titik itu, Saifullah mengatakan masih diperlukan tahap pengujian kelayakan. Langkah tersebut ia serahkan kepada pihak yang berwenang, yakni Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Q"200 (lebih) titik seperti yang ditargetkan, alhamdulillah sudah terpenuhi. Tinggal sekarang titik-titik itu perlu disurvei kelayakannya oleh Kementerian PU," ucapnya.  

Berdasarkan keterangan Gus Ipul, panggilan akrab Saifullah, sebanyak 45 titik sudah dalam keadaan siap menggelar penerimaan murid baru pada Juli nanti. Sejumlah titik tersebut dipersiapkan untuk gelombang pertama penyelenggaraan Sekolah Rakyat.  

Sementara itu, Gus Ipul memperkirakan sebanyak 70 hingga 80 titik akan siap secara sarana maupun prasarana setelah memasuki periode kedua. “Jadi 30 lebih itu menyusul pada tahap kedua. Jika nanti ini semua lancar, maka kira-kira ada 80-an sekolah, antara 70 sampai 80-an sekolah yang siap sarana prasarana untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat itu," ujarnya.  

Ia menyebutkan, salah satu wilayah yang mengajukan kesiapannya adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. Menurut Gus Ipul, pengajuan ini menjadi istimewa karena Bupati Jombang mengajukan proposal untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat untuk segala jenjang di tahun ini. “Ini istimewa juga, biasanya saya mulai dari SD aja atau SMP dulu, SMA dulu, tapi ini langsung SD, SMP, SMA. Kita coba nanti kemungkinannya seperti apa, karena pasti kita masih perlu asesmen lagi, kita survei lagi, dan nanti baru diputuskan,” tuturnya.  

Nabiila Azzahra dan Hanin Marwah berkontribusi dalam pwhulisan artikel ini.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus