Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sekertaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai tindakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mendukung dan memberikan kartu anggota NU kepada calon presiden, Prabowo Subianto, merupakan hal yang wajar.
Baca: Prabowo Dapat Kartu NU, Cak Imin: Simbol Saja, NU Tetap Jokowi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"NU kan rumah bersama," kata Hasto di Rumah Cemara, Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Sabtu 18 Agustus 2018.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siraj (tengah) diapit bakal calon presiden dan calon wakil presiden, Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno di kantor PBNU, Jalan Kramat, Jakarta Pusat, Kamis, 16 Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Hasto meyakini NU memiliki preferensi terhadap pimpinan besarnya, Ma'ruf Amin, yang merupakan calon wakil presiden Joko Widodo karena pergerakan suara muncul melalui pengorganisasian berdasarkan pada segmen pemilih.
Baca: Prabowo Puji PBNU Bijaksana Tidak Berpolitik Praktis
Hasto menghargai sikap NU yang tidak mau berpolitik praktis dalam pilpres 2019. Namun, ia meyakini ada kenderungan warga NU memilih pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin. “NU sebagai keluarga besar Nahdiyin tentu punya preferensi terhadap Rais Aam (pimpinan besar) mereka,” kata Hasto.
Kunjungan Prabowo bersama Sandiaga ke kantor PBNU pada Kamis 16 Agustus 2018, menimbulkan kesan bahwa PBNU berdiri di banyak kaki pada pilpres 2019. Sebelumnya, NU dikabarkan akan mendukung pasangan calon Jokowi-Ma’ruf Amin.