Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Komunitas Kayak Bantu Cari Korban KM Sinar Bangun

10 pengayuh perahu Kayak susuri korban KM Sinar Bangun di Danau Toba

21 Juni 2018 | 13.02 WIB

Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Kedalaman di lokasi kejadian tenggelamnya kapal tersebut mencapai 300-500 meter. ANTARA/Irsan Mulyadi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Personel BNPB melakukan pencarian korban KM Sinar Bangun, yang tenggelam di Danau Toba, Simalungun, Sumatera Utara, Rabu, 20 Juni 2018. Kedalaman di lokasi kejadian tenggelamnya kapal tersebut mencapai 300-500 meter. ANTARA/Irsan Mulyadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komunitas Kayak dari Paddler Sumatera dan Onestha Camp bergabung dengan tim pencari korban Kapal Motor Sinar Bangun atau KM Sinar Bangun. Mereka mendaftarkan diri untuk ikut dalam penyusuran dan pencarian korban di perairan Danau Toba, Sumatera Utara. 

"Kami mengerahkan 10 orang pengayuh Kayak untuk mengelilingi Danau Toba," kata Pengurus Paddler Sumatera, Tommy Sembiring seperti dilansir ANTARA, Kamis, 21 Juni 2018.

BACA JUGA: Menhub Sebut KM Sinar Bangun Berkapasitas 43 Penumpang

KM Sinar Bangun tenggelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Simanindo, Samosir menuju Pelabuhan Tiga Ras, Simalungun, Senin, 18 Juni lalu. Kapal kayu ini diduga mengangkut beban di atas batas maksimal. Berdasarkan informasi, KM Sinar Bangun mengangkut ratusan penumpang dan puluhan kendaraan bermotor roda dua.

Dalam kondisi over capacity, kapal tersebut tak mampu bertahan saat dihantam angin kencang berkecepatan 12 knot dan ombak tinggi. Berdasarkan data laporan keluarga, jumlah penumpang KM Sinar Bangun diduga mencapai 206 orang. Sedangkan hingga kini, tim gabungan baru mengevakuasi 21 korban yang terdiri dari 18 orang selamat dan tiga meninggal dunia.

BACA JUGA: Besok, Basarnas: Korban KM Sinar Bangun Mulai Banyak Ditemukan

Tommy mengatakan, komunitas Kayak menyisir permukaan Danau Toba dengan menggunakan sebuah perahu karet, tiga perahu Kayak, dan sebuah inflatetable. Menurut dia, komunitas kayak juga menyisir kawasan Sipolha,kawasan Sibaganding, perairan Pelabuhan Tigaras, dan memantau pinggiran Danau Toba. 

Dia juga mengatakan, tim dari Komunitas Kayak tetap menerapkan standar operasional prosedur dengan menggunakan jaket pelampung selama pencarian. "Kami sudah tiga hari di sini," kata dia.

BACA JUGA: Tenggelamnya KM Sinar Bangun, BMKG Keluarkan Peringatan Dua Kali

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus