Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Berita Tempo Plus

Badai Naga Melanda Kadin

Sotion Ardjanggi memecat Sukamdani sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin Indonesia Komite Cina (KIKC). Muncul mosi tak percaya.

23 Juni 1990 | 00.00 WIB

Badai Naga Melanda Kadin
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGUSAHA pun bisa main politik-politikan dalam berorganisasi. Buktinya, pengurus Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia masih saja melakukan sikut-sikutan sampai sekarang. Terakhir, Sotion Ardjanggi, ketua wadah organisasi pengusaha itu, memecat Sukamdani S. Gitosardjono dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin Indonesia Komite Cina (KIKC). 

Sebenarnya, pemecatan Sukamdani itu sudah berlangsung agak lama. Nama pengusaha pribumi kelas kakap itu sudah dicoret dari kepengurusan KIKC berdasarkan surat keputusan Kadin tertanggal 20 April lalu. Hanya, entah mengapa, Sukamdani mengaku tak pernah menerima surat itu sampai dua bulan kemudian. "Saya tahu diberhentikan setelah ramai ribut-ribut di koran," katanya.

Baru kemudian surat bernomor 59/DK/ DPH/IV/199O itu diterimanya dari seorang staf Setjen Kadin. Dan Sukamdani tampaknya tak mau menerima begitu saja. Sebuah surat sepanjang lima halaman segera diketiknya 4 Juni lalu. Surat itu dialamatkan kepada Sotion Ardjanggi. 

Sukamdani memperbanyak 500 kali dan menyebarluaskan surat jawaban ke semua anggota pengurus Kadin lainnya. Isinya mempertanyakan keabsahan surat keputusan Sotion Ardjanggi. Selain itu, Sukamdani juga melemparkan sejumlah kritik terhadap kepemimpinan Sotion.

Sebenarnya, butir-butir kritik Sukamdani bukannya hal baru. Pasalnya, suara sumbang memang sudah terdengar sejak proses pemilihan Sotion Ardjanggi--mantan Dirjen Aneka Industri itu--bulan Desember 1988. Bahkan, menurut sebuah sumber, kalau para pejabat tinggi pemerintah tak turun tangan membantunya, bekas Dirut PT Semen Gresik itu mungkin tak bisa duduk di kursi ketua umum.

Akhirnya, Sotion memang dikukuhkan menjadi ketua umum. Tapi badai ternyata belum berlalu. Kepemimpinan Sotion selalu diguncang. Sepuluh bulan setelah pemilihan, Sukamdani sebagai Ketua Dewan Pembina Kadin sudah mengirim surat. Isinya, bahwa kepemimpinan Ketua Umum Kadin belum berjalan sebagaimana mestinya. Dan kritik itu tak hanya berbentuk surat. Ada juga pihak yang berupaya menggulingkan kursi Sotion lewat musyawarah nasional khusus (munasus) Desember tahun lalu.

Salah seorang yang disebut-sebut koran memperkirakan munasus menjadi munas luar biasa adalah Sukamdani sendiri. Bila terjadi, maka dalam forum itu kepemimpinan Kadin bisa dirombak. Bersamaan dengan hangatnya persiapan munasus ketika itu, beredar pula isu mosi tak percaya terhadap kepemimpinan Kadin.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Di edisi cetak artikel ini terbit di bawah judul Badai Naga Melanda Kadin.

Bambang Harymurti, Linda Djalil, dan Riza S. berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus