Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Kreasi Mahasiswa UGM, Buat Action Figure dari Limbah Korek Api Gas

Koleksi action figure yang mereka buat memanfaatkan limbah korek api gas dan botol plastik bekas.

12 Oktober 2023 | 10.59 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Action figure yang dibuat oleh lima mahasiswa Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada atau UGM ini bukan action figure biasa. Koleksi action figure yang mereka buat memanfaatkan limbah korek api gas dan botol plastik bekas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal unik lainnya, action figure ini juga menggabungkan unsur digital berupa teknologi Augmented Reality. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri dari produk yang dinamai Ferrumium ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perancang Ferrumium adalah Yohanes Mario Putra Bagus (Teknik Fisika 2022), Bintang Putra Megantara (Teknik Fisika 2022), Muhammad Fachrurrozy (Teknik Fisika 2022), Muhammad Iqbal Fajri (Teknik Fisika 2022) serta Stephanie Chika Devanesa Daniarto (Teknik Fisika 2022) di bawah bimbingan Nur Abdillah Siddiq. Mereka mengembangkan produk tersebut melalui dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa – Kewirausahaan Kemenristekdikti 2023.

Ketua pengembang Ferrumium Mario mengatakan pembuatan Ferrumium berangkat dari kecintaannya terhadap series mecha, seperti Gundam dan Transformer. Di sisi lain, ia juga prihatin terhadap pengelolaan sampah yang belum dilakukan secara maksimal di tanah air.

Mario bersama timnya pun terinspirasi untuk membuat limbah berupa korek api gas, botol plastik, dan kayu menjadi action figure estetik dan bernilai ekonomi. “Tak seperti miniatur robot yang ada di pasaran pada umumnya menggunakan bahan baku plastik, Ferrumium berasal dari mendaur ulang sampah bekas korek api gas, botol, dan kayu yang didapatkan dari pengepul rosok  maupun bank sampah,” kata dia dikutip dari laman UGM, Rabu, 10 Oktober 2023.

Mario menjelaskan visualisasi metal yang tergambarkan melalui dominasi korek api gas membuat Ferrumium seolah-olah terbuat dari metal layaknya robot pada umumnya. Pemanfaatan teknologi AR juga menjadi ciri khas Ferrumium daripada miniatur robot lainnya. Ferrumium mengadopsi berbagai karakter pewayangan sebagai karakter seperti Puntadewa-23, Janaka-04, Werkudara-02, dan masih banyak lagi.

Menurut Mario, penggunaan karakter pewayangan ditujukkan untuk mempromosikan kearifan lokal berupa cerita pewayangan. Setiap karakter memiliki keunikan masing-masing berdasarkan cerita dalam pewayangan. Fitur Augmented Reality pun bisa membuat pembeli dapat menikmati 3D modeling melalui aplikasi Ferrumium.

Anggota tim lain, Bintang mengatakan meski berbahan dasar barang bekas, Ferrumium tidak memiliki tampilan yang lusuh atau terkesan seadanya. Ferrumium dibuat sedemikian rupa dengan memperhatikan detail dan estetika action figure sehingga termanifestasi sebagai karya seni dengan tampilan visual yang sangat menarik.

“Action figure kami desain dengan tinggi 30 sentimeter dan lebar 10-15 sentimeter ini memiliki struktur yang kokoh sehingga dapat dimainkan selayaknya Action Figure,” kata Bintang.

Ferrumium dipasarkan 1 set berisi 1 Ferrumim, 1 penyangga, 3 stiker serta 1 akun aplikasi. "Untuk satu paketnya kami jual seharga Rp300.000,” kata Stephani, anggota tim lainnnya.

Produk ini dipasarkan melalui media social IG: @pkmugm_ferrumium dan FB: pkmugm_ferrumium market place. Selain ini produk juga tersedia di market place Amazon dan Shopee.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus