Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menjanjikan sejumlah program untuk mengatasi permasalahan krisis iklim yang juga melanda ibu kota. Calon nomor urut 1 di Pilkada Jakarta itu berjanji akan memperbanyak ruang terbuka hijau di sudut-sudut kota berpenduduk 10 juta orang ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ridwan Kamil bercerita, keluhan kurangnya ruang terbuka hijau di Jakarta banyak ia dapati saat blusukan di sejumlah tempat, antara lain Pantai Indah Kapuk (PIK) dan Tambora, Jakarta Utara. Karena itu, ia berjanji akan membangun lebih banyak ruang terbuka hijau dengan cara membeli rumah di kampung-kampung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Nanti akan banyak kami di kampung beli rumah, diancurin rumahnya, dibangun jadi ruang hijau. Itu akan saya lakukan,” ucap mantan Gubernur Jawa Barat itu dalam acara Indonesia Millenials and Gen Z Summit (IMGS) di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2024.
Selain itu, politikus Partai Golkar itu mengatakan akan mengintensifkan penanaman pohon dalam tiga tahun pertamanya sebagai gubernur. Ia akan mewajibkan atap datar bangunan-bangunan di Jakarta agar dibangun taman. Ia juga akan membangun hutan kecil di tanah-tanah kosong yang menganggur.
Dengan menanam 3 juta pohon, mantan Wali Kota Bandung itu mengklaim suhu Jakarta akan turun. Ia mencontoh Kota Medellin di Kolombia yang mampu menurunkan suhu sebesar 2 derajat dan polusi sebesar 10 persen setelah menanam 3 juta pohon dalam 3 tahun.
Selain ruang hijau, Ridwan Kamil mengatakan alan membangun ruang biru. Misi ini dilaksanakan dengan menghijaukan 13 sungai di Jakarta. “Termasuk kalau sungainya memungkinkan kita akan bikin waterway jadi kendaraannya nanti lewat sungai,” kata calon dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus ini.
Ridwan Kamil menjelaskan, kondisi saat ini tidak baik-baik saja. Permukaan air laut di utara Jakarta dan Pulau Jawa itu naik rutin. Kalau tak diambil tindakan, dalam waktu 50 tahun, sebagian Jakarta sampai Surabaya bisa tenggelam. “Waktu saya gubernur Jawa Barat, 30 hektare di Bekasi udah hilang jadi laut,” katanya.
Suhu yang makin panas juga membuat produktivitas menurun. Setelah berkeliling Jakarta, ia mengatakan tempat yang sejuk dan rindang itu hanya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. “Sisanya kemana-mana gersang,” katanya.