HARI Koperasi ke 33, disambut dengan gembira oleh
anggota-anggota KUD Nugroho di beberapa desa di Kecarnatan
Purwoasri, 25 km sebelah utara Kediri, Ja-Tim. Hari itu KUD ini
terpilih sebagai yang terbaik di antara 59 KUD di seluruh
Indonesia.
Di Istora Senayan Jakarta, Sabtu 12 Juli itu Presiden
menyerahkan beberapa hadiah: sebuah teve berwarna 26 inci, 2
mesin tulis dan 5 sapi betina.
Ada beberapa persyaratan untuk bisa menang sebagai juara Antara
lain: tidak menunggak kredit, punya kantor sendiri lengkap
dengan peralatannya, kendaraan dan penggilingan padi sendiri.
Selain itu KCK (kredit candak kulak) juga harus jalan .
Persyaratan itu nampaknya dipenuhi KUD Nugroho. Termasuk syarat
3 sehat, yaitu sehat organisasi, sehat usaha dan sehat mental
pengurusnya. Dan lebih-lebih lagi, KUD Nugroho tidak pernah
rugi. Bahkan tahun lalu mengantungi keuntungan Rp 1 juta lebih.
Kekayaan KUD yang kini tersimpan meliputi Rp 47 juta. "Karena
keuntungan setiap tahun selalu dijadikan simpanan lagi," kata
Soepardi, Ketua KUD Nugroho yang juga Kepala Desa Mranggen.
KUD ini meliputi 23 desa di Kecamatan Purwoasri dengan 2.400
anggota dari penduduk yang berjumlah 9.000 kk. Dari jumlah
anggotanya tadi, seribu orang di antaranya adalah peminjam KCK.
KCK memang salah satu yang menonjol dari kegiatan KUD Nugroho.
Perputaran uang KCK sudah mencapai Rp 36 juta--setiap orang
mendapat kredit Rp 25.000. Dari sekitar seribu peminjam, hanya 3
orang yang macet karena pindah tempat tanpa melunasi tunggakan
lebih dulu.
Kegiatan KUD Nugroho yang lain, misalnya penyaluran pupuk,
pengadaan pangan, pemasaran palawija, penggilingan padi, usaha
angkutan. Yang pasti para anggota KUD ini bisa membeli
barang-barang kebutuhan lebih murah ketimbang yang bukan
anggota, seperti layaknya aturan main koperasi.
Ny. Sukeni, penduduk Mranggen, mengakui manfaat KUD Nugroho.
Mulamula Sukeni berjualan minyak tanah. Setelah pak lurah
memberitahu ia bisa mengambil modal di KUD. Ia meminjam Rp
15.000. Mulailah ia berdagang sayur Dan kini keluarga itu sudah
memiliki mebel, bupet, teve, beberapa lemari berkaca. Tapi ia
merasa heran, sebagai anggota KUD, Sukeni tak pernah diajak
rapat anggota.
Namun ia tak mau pusing akan hal itu. Sebab kemudian ternyata
rapat anggota KUD Nugroho menggunakan cara perwakilan. Setiap
pedukuhan ada seorang atau lebih yang mewakili kelompok anggota
di situ. Dalam rapat tahunan selama ini biasanya hanya dihadiri
sekitar 80 orang, semuanya pamong desa.
Yang membuat KUD Nugroho sukses terutama lantaran baik ketua
maupun manajernya cukup berpengalaman. Soepardi, Ketua KUD
Nugroho, pernah lama bekerja di PNP XIX sebagai sinder pabrik.
Sedang Soewarno, manajernya, pernah lama dipercaya memegang
pabrik beras terbesar di Kertosono. Soewarno hanya khusus
memikirkan KUDnya tanpa kerja sampingan. "KUD ini saya anggap
perusahaan swasta, hingga bisa maju. Hubungan dengan relasi saya
lakukan sebagaimana sebuah perusahaan swasta berhubungan dengan
relasinya," kata Soewarno.
Untuk itu Soewarno digaji cukup tinggi. Sebulan ia mengantungi
Rp 64.500, belum termasuk uang makan, transpor, lembur dan dari
pemerintah pusat Rp 15.000. "Saya kira ini gaji terbesar ang
diberikan oleh KUD seluruh Ja-Tim kepada manajernya," kata
Soepardi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini