Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Lagi, Tentang Test Diagnostik

Untuk mengetahui daya serap murid & meningkatkan mutu, diadakan test diagnostik. Ternyata bocor dan menghebohkan. Hasil test harus diserahkan secepatnya untuk program perpanjangan tahun ajaran.(pdk)

20 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELAKSANAAN test diagnostik yang bocor di beberapa tempat sempat heboh. Pertengahan Desember lalu Prof. Dardji Darmodihardjo, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM), nampaknya kesal juga. "Orang-orang itu kurang kerjaan, kenapa tes itu musti diributkan," katanya. "Kalau yang bocor itu ujian EBTA wajar diributkan. Karena berpengaruh terhadap lulus atau tidaknya seorang murid kelas terakhir." Tes yang diselenggarakan pada semua kelas dan bertujuan untuk mengetahui daya serap murid terhadap kurikulum 1975 yang berlaku itu, menurut Dardji lagi, tidak berpengaruh baik terhadap ujian maupun kenaikan kelas. Tapi yang membuat panik terutama para guru bukan cuma karena terjadi kebocoran itu. Melainkan juga karena 23 Desember adalah batas waktu untuk menyerahkan hasil dan analisa tes diagnostik itu, agar program perpanjangan tahun ajaran sudah bisa dimulai awal Januari ini. Batasan ini dianggap terlalu sempit. Baik Sinu Nawy, Kepala SMA Arena Siswa II, Jakarta, maupun Ibu Mamah, salah seorang guru di Ja-Bar, dalam surat pembaca di Kompas. mengeluh. Hasil tes itu, kata Sinu Nawy, "tidak akan sempurna." Namun Dirjen PDM membantah pernah memberikan batas waktu itu. "Kalau saya pernah mengatakan itu, namanya Dirjennya yang gila," katanya. Hanya laporan dari daerah memang diperlukan. Tapi itu pun ditunggu pertengahan Pebruari nanti. Menurut Dardji laporan dari daerah sampai kini sudah 60% yang masuk. Dari laporan yang masuk itu hasil tes diagnostik itu menunjukkan rata-rata daya serap murid sekitar 60%. Tapi banyak juga yang di bawah 50%. Jadwal yang sudah direncanakan Departemen P & K agar program perpanjangan tahun ajaran sudah dimulai Januari ini, nampaknya di beberapa daerah belum bisa dilaksanakan. Jawa Barat misalnya, menurut Kumpul Murtaji, Kakanwil P & K, hasil tes diagnostik sampai saat ini masih dalam taraf evaluasi. "Diakui terlambat karena tesnya bocor," katanya. Bahkan Jakarta sendiri, tes tersebut masih diolah masing-masing sekolah. "Baru Maret nanti kita mengetahui hasilnya," kata Minaryo, Kakanwil P & K Jakarta. Teori Memang tidak mudah untuk menjejalkan empat aspek (peningkatan mutu, pendidikan moral pancasila, pembinaan generasi muda dan keterampilan) dalam program perpanjangan tahun ajaran yang hanya enam bulan itu. Lebih-lebih tentu bagi daerah yang belum mengeta hui hasil tes diagnostiknya. Itu sebabnya, Kalimantan Selatan misalnya, tidak berambisi terlalu tinggi. Hasil tes diagnostiknya menunjukkan 50% sedang, 50% lagi kurang. Maka sesuai dengan petunjuk yang sudah diberikan Departemen P & K, sekolah-sekolah di Kal-Sel akan lebih banyak diberikan program perbaikan dari pada pengayaan. Itupun, kata Broto Moeljono, Kakanwil P & K Kal-Sel, target perbaikan mutu bagi kelompok yang daya serapnya sedang selama program perpanangan yang sudah dimulai Januari ini hanya sampai 80% dan bagi yang daya serapnya kurang 75%. Acara tes diagnostik ini memang barang baru. Di negara maju, kata Daoed Joesoef, Menteri P & K, tes ini diselenggarakan setiap hari. Dan kalau sekarang ada tes itu, bukan dimaksudkan untuk memperbanyak jumlah lulusan. "Tapi untuk meningkatkan mutu," katanya. Lagi pula perpanjangan masa belajar selama enam bulan ini, sambung Dardji Darmodihardjo, nilainya sangat mahal. Baik biaya maupun tenaga. "Itu sebabnya harus digunakan seefektif mungkin," kata Dardji lagi. Itu pula sebabnya ada tes diagnostik ini, agar guru tahu persis daya serap muridnya. Dengan begitu diketahui dengan agak persis pula target mutu yang hendak dicapai. Begitulah teorinya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus