Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Lantik Pj Gubernur Papua Tengah, Mendagri Ungkap Tantangan Bertugas di Provinsi Baru

Mendagri menceritakan pengalaman dia seminggu bertugas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, saat terjadi konflik.

18 Oktober 2024 | 14.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Mendagri Tito Karnavian (kiri) menyaksikan Penjabat (Pj) Gubernur Papua Tengah Anwar Harun Damanik (kanan) menandatangani pakta integritas didampingi Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi (kedua kiri) saat upacara pelantikan di Kantor Kemendagri, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2024. Mendagri melantik Teguh Setyabudi sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Heru Budi Hartono, dan Anwar Harun sebagai Pj Gubernur Papua Tengah menggantikan Ribka Haluk. TEMPO/Martin Yogi Pardamean

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian membeberkan sejumlah masalah di Papua Tengah. Dia menyebut tidak semua pejabat akan tahan bertugas di wilayah tersebut dan hanya orang-orang tertentu yang bakal betah di Papua Tengah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mantan Kapolri ini menceritakan pengalaman dia seminggu bertugas di Kabupaten Puncak, Papua Tengah, saat terjadi konflik. Dia merasakan perbedaan yang signifikan jika dibandingkan dengan Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang enggak pernah tahu dan enggak tahan terlatih di daerah sepi, enggak akan kuat," ujar Tito saat melantik Penjabat Gubernur Papua Tengah, Anwar Harun Damanik, Jumat, 18 Oktober 2024.

Pelantikan Pj Gubernur Papua Tengah berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri. Anwar Harun Damanik menggantikan Ribka Haluk yang menjadi calon menteri di kabinet Prabowo-Gibran.

Tito mengatakan, Ribka Haluk merekomendasikan Anwar Harun Damanik untuk menjadi Pj Gubernur Papua Tengah. Anwar disebut mempunyai kapasitas untuk mengatur Papua Tengah menjadi lebih baik menjelang gubernur definitif didapatkan.

Sebagai provinsi yang baru, kata Tito, Pj Gubernur Papua Tengah mempunyai tugas yang berat dalam menjalankan roda pemerintahan. Sebab, kawasan itu disebutnya masih perlu banyak pembenahan, serta butuh pembangunan yang layak, semisal rumah sakit, universitas dan sarana penunjang lainnya.

"Universitas perlu dibangun di sana, karena Merauke sudah ada, di Jayapura sudah ada, Manokwari sudah ada, Sorong banyak termasuk swasta. Tapi di sana enggak ada universitas, sehingga anak-anak dari gunung ya turun ke Jayapura. Harus dibikin di pusat Ibu Kota Papua Tengah, yaitu Nabire," kata Tito.

Tito turut menyinggung soal pejabat yang pernah ditugaskannya di daerah pedalaman, namun tidak kuat dan meminta untuk tidak diperpanjang  masa jabatannya sebagai pj gubernur di daerah tersebut. Ia menceritakan ini sebagai pembelajaran terhadap Anwar Harun Damanik supaya betah dan bertahan di Papua Tengah selama bertugas di sana.

"Saya sudah beberapa kali menempatkan pj di daerah yang sulit, ada yang di NTT misalnya, (mereka bilang) pak tolong jangan diperpanjang lagi, cukup lah pak," ujar Tito. "Untuk Papua harus dipilih orang yang mengenal Papua, harus yang sudah tahu Papua."

Anwar Damanik sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Daerah Papua Tengah. Ia adalah lulusan IPDN yang berkarier sebagai birokrat mulai dari Kabupaten Paniai. Sebelum menjadi Sekda, Anwar sempat menjabat sebagai Asisten Setda II Papua Tengah dan Pj Sekda Papua Tengah.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus