Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Lawatan Ganjar Pranowo ke Sejumlah Daerah, Hasto: Kalau Sebagai Kader Harus Izin

Hasto mengatakan Ganjar Pranowo bisa pergi keluar Jawa Tengah untuk penuhi undangan kader PDIP jika sudah mendapat izin partai.

13 Oktober 2022 | 18.20 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo bersalaman dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai pembukaan Rakernas II PDI Perjuangan di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 21 Juni 2022. Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan yang digelar mulai 21-23 Juni 2022 tersebut akan membahas isu strategis seperti arah politik partai pada Pemilihan Umum dan Pemilihan Presiden 2024, membahas visi misi calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. Menurut Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah mengantongi nama calon presiden yang akan diusung partainya di 2024. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sedang gencar menggelar lawatan ke sejumlah daerah. Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini telah berkunjung ke Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Kalimantan Selatan. Ganjar menemui sejumlah Kepala Daerah dan menghadiri acara yang digelar oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyebut tiap kader partai termasuk Ganjar mesti izin jika hendak menghadiri undangan Kepala Daerah asal PDIP. Kendati demikian, ia menyebut tidak mempersoalkan jika Ganjar menghadiri acara yang digelar Kagama.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kalau Pak Ganjar sebagai kader partai ya harus izin. Misal menerima undangan dari Kepala Daerah PDIP. Tapi kalau sebagai Ketua Kagama, misalnya, ya sama,” kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Kamis, 13 Oktober 2022.

Hasto mencontohkan Puan Maharani yang didapuk memimpin rombongan safari ke parpol oleh Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, penugasan yang berhubungan dengan komunikasi politik mesti atas restu partai.

Adapun ihwal Capres dan Cawapres, Hasto menegaskan seluruhnya merupakan kewenangan Megawati. Menurutnya, semua kader PDIP telah memahami prinsip ini.

“Semua kader partai paham bahwa urusan Capres dan Cawapres itu kewenangan Ibu Mega. Ketika saya bertanya, Ibu Mega menjawab ’Sabar, nanti kita tunggu tanggal mainnya’,” kata dia.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai lawatan Ganjar bakal memperluas jangkar politiknya. Dia menyebut selama ini Ganjar diharamkan oleh PDIP untuk keliling daerah. Belenggu ini, kata Adi, merugikan Ganjar karena membatasi ruang gerak sosialisasi politiknya.

“Lawatan Ganjar ibarat sekali dayung, dua pulau terlampaui. Pasti ada keinginan untuk memperluas jangkar politik Ganjar, karena Ganjar diharamkan keliling daerah. Hebatnya dia tunduk dan patuh selama ada larangan ini,” kata Adi kepada Tempo, Kamis, 13 Oktober 2022.

Adi menjelaskan, kunjungan ini bisa membuat publik di berbagai daerah semakin mengenal Ganjar. Apalagi, orang yang telah mengenal Ganjar relatif langsung memilihnya. Adi menyebut elektabilitas Ganjar hampir semua dikonversi menjadi keterpilihan.

Sejumlah lawatan Ganjar disebut Adi didasari atas nama Kagama. Menurutnya, payung ini membuat kunjungan Ganjar lebih lentur dan memudahkannya untuk keluar kandang dari Jawa Tengah.

“Artinya Ganjar bisa punya dalih, argumen, bahwa ini bukan acara partai atau sosialisasi politik, bukan roadshow untuk kepentingan elektoral. Ini acara silaturahmi, ramah tamah, dan tentunya ini cara paling nyaman untuk menghindari konflik di internal PDIP,” ujarnya.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus