Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Longsor Setelah Gundul

Gempa yang terjadi menyebabkan rumah, sawah & tanah darat berantakan. Hutan yang gundul di Desa Sodong, Bandung menjadi penyebabnya. Pengungsi akan ditransmigrasikan.

20 Januari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI masjid orang masih mengaji. Tiba-tiba bumi bergoyang. Disertai suara gemuruh. Itu terjadi 12 Desember lalu. Tapi penduduk Desa Sodong, Kecamatan Gununghalu Kabupaten Bandung sudah merasakan gempa sejak 3 hari sebelumnya. Dan sesudah itu pun masih merasakannya sampai 6 hari kemudian. Gempa hari ke-empat petang itu agaknya lebih dahsyat. Terbukti siangnya sebuah bukit anjlok. Rata. Lantas 100 hektar sawah dan 50 hektar tanah darat berantakan. Rumah penduduk pun, 15 buah, amblas ditelan bumi. Korban manusia tidak ada. Hanya kaki Letnan Satu Endon S. Komandan Koramil dan Abdullah karyawan Kantor Pendidikan Masyarakat setempat, terbenam pada saat keduanya sibuk menganjurkan penduduk mengungsi. Tapi tak sampai naas sama sekali karena penduduk sempat menolong mereka. 18 Desember sang gempa rupanya masih ingin meninggalkan kesan yang lebih dalam lagi. Hari itu goyangannya makin keras. Akibatnya 92 rumah hancur sementara tanah yang berantakan meliputi 90 hektar sawah dan 3 hektar tanah darat. Sumber di Direktorat Geologi di Bandung memperkirakan gempa terjadi karena hutan di sekitar daerah tadi gundul. Sementara itu saluran air di daerah itu tidak beres dan tanahnya merupakan tanah padas. Bupati Lily Sumantri sehubungan dengan gerakan penghijauan tahun ini beberapa hari setelah kejadian itu mengomandokan "pekan penghijauan Kabupaten Bandung dipusatkan di Gununghalu." Maka sebuah lapangan di kecamatan itu yang selama ini dikenal sebagai Lapangan Merah (karena gundul) sejak komando itu dicanangkan ganti nama menjadi Lapangan Hijau. Transmigrasi Tapi bagaimana dengan nasib penduduk yang kena musibah itu? Bantuan mengalir dari sana sini. Antaranya tentu dari Pemerintah Daerah Jawa Barat. Sementara kotak-kotak sumbangan sampai pekan lalu masih nangkring di tiang di setiap poJok Jalan dl desa yang bersangkutan. Belum jelas berapa yang sudah terkumpul. Tapi Camat Gununghalu Darwin BA memperkirakan jumlah kerugian meliputi Rp 86.350.000. Sejumlah keluarga tentu saja mengungsi. Tapi 15 kepala keluarga di antaranya sudah mendaftarkan diri untuk ditransmigrasikan. Malahan beberapa orang penduduk mendesak agar pelaksanaan transmigrasi itu dipercepat. Karena "numpang di tempat orang lama-lama kan malu," kata seorang di antara mereka. Yang pasti tanah yang terkena gempa itu tak bisa dihuni atau ditanami padi lagi paling sedikit selama 10 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus