Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Calon wakil presiden Mahfud Md. akan melaksanakan kampanye di tiga kota pada Senin, 5 Februari 2024. Tiga kota itu adalah Pasuruan, Bangkalan, dan Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada pukul 10.00–11.00, Mahfud dijadwalkan akan menghadiri Rembuk Rakyat di Stadion Untung Suropati, Pasuruan, Jawa Timur. Kemudian, Mahfud akan meneruskan kampanye di Bangkalan, Madura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Bangkalan, Mahfud dijadwalkan akan menghadiri dua agenda. Namun, hingga berita ini diterbitkan, Staf Khusus Mahfud belum memberikan keterangan soal lokasi kunjungan Mahfud di Bangkalan.
Usai dari Bangkalan, Mahfud akan ke Yogyakarta untuk menghadiri acara Tabrak Prof. Adapun acara yang digelar pukul 19.15–19.30 ini juga belum ada keterangan lokasi.
Sebelumnya, Mahfud telah berkampanye di Kota Batam, pada Ahad, 4 Februari 2024. Menemui pendukungnya di Lapangan Temenggung Abdul Jamal, Mahfud menyinggung soal netralitas Aparatur Sipil Negara atau ASN .
Mahfud Md mengatakan dirinya menemukan masih banyak ASN yang tidak netral di Pemilu 2024. Awalnya Mahfud menyampaikan harapan kepada aparat pemerintah, aparat penegak hukum supaya untuk tetap netral.
"Saya berharap aparat-aparat pemerintah, aparat penegak hukum, TNI dan yang lain-lain yang ditugaskan oleh negara supaya netral," kata Mahfud ditengah-tengah pidatonya.
Mahfud juga bercerita, bahwa dirinya sudah bertanya kepada panitia kampanye Ganjar-Mahfud di Batam perihal netralitas aparat dan pemerintah di Batam. "Saya tadi berdiskusi dengan ketua panitia, gimana situasi di Batam, katanya bagus. Alhamdulillah aparatnya (di Batam) lumayan, pemerintahanya juga lumayan," ujar Mahfud.
Namun di daerah lain, kata Mahfud, banyak ditemukan aparat pemerintah tidak netral. Menurut Mahfud, kondisi itu menjadi penyebab banyak muncul kritikan kepada pemerintah dari akademisi berbagai perguruan tinggi belakangan ini.
"Itulah sebabnya kemudian sekarang ini muncul berbagai deklarasi dari perguruan tinggi, untuk meluruskan kita. Mereka dari perguruan tinggi para profesor, para doktor, para dosen, dan sivitas akademika itu menyerukan agar demokrasi dijaga dengan baik," kata Mahfud.
Menurut Mahfud, pemerintahan atau rezim mana pun tidak akan sukses jika menjalankan demokrasi dengan curang. "Betapa pun sebuah pemerintahan, sebuah rezim yang lahir dengan cara curang, itu tidak akan memberi berkah," ujarnya. "Pada saatnya akan digilas juga oleh kekuatan demokrasi."
YOGI EKA SAHPUTRA
Pillihan Editor: Mahfud Md Bilang Rezim yang Lahir dengan Cara Curang Bakal Digilas