Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Indonesia Kelima Megawati Soekarnoputri meminta agar semua pihak memberi perhatian dan mulai bergerak mengantisipasi kemungkinan terjadi gempa besar di DKI Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Megawati, Jakarta sangat fragile dan rawan bencana. "Kenapa? Karena di Selat Sunda ada Gunung Krakatau dan anaknya Rakata. Ring of fire itu atas bawah. Menurut cerita orang yang tahu, anaknya Rakata ini, kekuatannya lebih kuat dari ibunya (Krakatau)," kata Megawati dalam acara peluncuran Gerakan Budaya Siaga Bencana yang diselenggarakan BMKG, Jumat, 23 April 2021..
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Megawati mengingatkan betapa dahsyatnya ketika Krakatau meletus. Di Lampung, saat itu bahkan kapal yang ada di laut sampai berada di daratan. Saat itu, Jakarta masih tergolong kampung. Kini Jakarta sudah menjadi kota besar dengan gedung dan penduduk yang padat.
"Jadi kesiapannya bagaimana? Saya pernah bilang ke Pak Jokowi, bagaimana menurunkan orang dari gedung tinggi, kalau Damkar tak siap? Pernah tidak simulasi? Kebayang tidak? Kalau Jakarta ini ada gempa, mau kemana larinya? kata Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu.
Menurut Megawati, sejauh ini penanganan gempa masih menyedihkan. Padahal, Pemda seharusnya bisa bergerak cepat dan berkoordinasi berbasis data prediksi yang dibuat oleh Badan Meterorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Waktu saya presiden, saya sudah pikir bagaimana kalau terjadi gempa di Jakarta," ujar dia.
Megawati mengingat dirinya meminta Mendagri masa itu, Hari Sabarno menyiapkan batalyon pemadam kebakaran (Damkar) yang lengkap beserta peralatannya.
"Sekarang Pak Tito (Mendagri) silakan. Kenapa? karena pengalaman. Itu harus ada mobilnya. Saya tak terbayang ketika Gedung BI terbakar, kayak apa orang diturunkan (dari gedung). Ini soal bagaimana menangani bencana," kata Megawati.
"Terutama di Thamrin-Sudirman, banyak gedung tinggi. Omong lah ke pengusaha itu. Mereka jangan menunggu saja," lanjut Megawati.
DEWI NURITA