Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim di Indonesia biasa berkurban sapi atau kambing saat Idul Adha. Namun, warga Kudus, Jawa Tengah, memiliki tradisi berkurban dengan kerbau. Hal ini ternyata memiliki sejarah yang panjang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Konstruksi Sosial atas Warisan Budaya Sunan Kudus, tradisi berkurban dengan kerbau untuk Idul Adha dimulai oleh Sunan Kudus. Pada saat itu, masyarakat Kudus memiliki budaya Jawa bercorak Hindu yang kental.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budaya Hindu ini mempunyai kepercayaan dan mensakralkan sapi sebagai hewan yang suci. Sunan Kudus lantas menggunakan hal ini untuk menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kudus.
Dilansir dari laman sosiologiagama.uin-suka.ac.id, sebelum menyebarkan ajaran agama Islam, Sunan Kudus menghimbau masyarakat setempat agar tidak menyembelih hewan sapi sebagai bentuk toleransi pada umat Hindu.
Ia juga menambatkan sapi di depan masjid untuk menarik simpati. Bahkan, konon ia tidak mengonsumsi daging sapi.
Ini kemudian diikuti oleh para pengikut dan murid-murid Sunan Kudus. Akhirnya, terbentuklah tradisi tidak menyembelih sapi sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap masyarakat Hindu.
Hal ini lantas dipegang teguh oleh masyarakat Kudus. Mereka memilih menyembelih kerbau, alih-alih sapi, saat Idul Adha. Mereka meyakini bila orang Kudus melanggar hal ini akan mendapat balak atau petaka.
AMELIA RAHIMA SARI
Baca juga: Alasan Soto Kudus Berbahan Daging Kerbau