Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Mengapa Warga Kudus Berkurban Kerbau Bukan Sapi?

Warga Kudus, Jawa Tengah, memiliki tradisi berkurban kerbau untuk Idul Adha. Mengapa begitu?

8 Juli 2022 | 14.50 WIB

Peternak menberi makan kerbaunya di pasar Bolu Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, 29 Agustus 2017. Pasar Bolu atau pasar hewan merupakan pusat penjulan kerbau terbesar di Toraja. TEMPO/Sakti Karuru
Perbesar
Peternak menberi makan kerbaunya di pasar Bolu Rantepao, Toraja Utara, Sulsel, 29 Agustus 2017. Pasar Bolu atau pasar hewan merupakan pusat penjulan kerbau terbesar di Toraja. TEMPO/Sakti Karuru

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Umat Muslim di Indonesia biasa berkurban sapi atau kambing saat Idul Adha. Namun, warga Kudus, Jawa Tengah, memiliki tradisi berkurban dengan kerbau. Hal ini ternyata memiliki sejarah yang panjang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dikutip dari artikel ilmiah berjudul Konstruksi Sosial atas Warisan Budaya Sunan Kudus, tradisi berkurban dengan kerbau untuk Idul Adha dimulai oleh Sunan Kudus. Pada saat itu, masyarakat Kudus memiliki budaya Jawa bercorak Hindu yang kental.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Budaya Hindu ini mempunyai kepercayaan dan mensakralkan sapi sebagai hewan yang suci. Sunan Kudus lantas menggunakan hal ini untuk menyebarkan agama Islam pada masyarakat Kudus.

Dilansir dari laman sosiologiagama.uin-suka.ac.id, sebelum menyebarkan ajaran agama Islam, Sunan Kudus menghimbau masyarakat setempat agar tidak menyembelih hewan sapi sebagai bentuk toleransi pada umat Hindu.

Ia juga menambatkan sapi di depan masjid untuk menarik simpati. Bahkan, konon ia tidak mengonsumsi daging sapi. 

Ini kemudian diikuti oleh para pengikut dan murid-murid Sunan Kudus. Akhirnya, terbentuklah tradisi tidak menyembelih sapi sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan terhadap masyarakat Hindu.

Hal ini lantas dipegang teguh oleh masyarakat Kudus. Mereka memilih menyembelih kerbau, alih-alih sapi, saat Idul Adha. Mereka meyakini bila orang Kudus melanggar hal ini akan mendapat balak atau petaka.

AMELIA RAHIMA SARI

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus