Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ringkasan Berita
Warga Kabupaten Dairi menolak kehadiran perusahaan tambang di tanah mereka.
Aktivitas pertambangan di Dairi berpotensi memicu bencana.
Masyarakat mempersoalkan izin lingkungan yang dikeluarkan oleh KLHK.
JAKARTA - Enam perempuan yang mengenakan pakaian adat Batak Toba menari diiringi alunan musik tradisional di depan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), Jakarta Timur, kemarin. Tarian itu memperagakan gerakan orang bertani, dari mencangkul hingga memanen hasil bumi. Perempuan-perempuan itu berasal dari Dairi, Sumatera Utara. Mereka datang ke Jakarta untuk berunjuk rasa, menolak aktivitas pertambangan di tanah kelahiran mereka. “Kami tidak butuh tambang. Kami butuh pertanian untuk anak-cucu,” kata Rohani Manalu, satu dari enam perempuan itu.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo