Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Menteri BKKBN Ingin Pesantren Jadi Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Menteri BKKBN Wihaji menilai pesantren mempunyai nilai strategis bukan saja menjadi pusat pengembangan agama, tapi juga pemberdayaan masyarakat.

17 Desember 2024 | 13.29 WIB

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa 29 Oktober 2024. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menyatakan keinginannya untuk mewujudkan pesantren sebagai sarana pendidikan yang bisa menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

“Pesantren tidak hanya menjadi pusat pembelajaran agama, tetapi juga pusat pemberdayaan masyarakat,” kata Wihaji dalam keterangan resminya pada Selasa, 17 Desember 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Adapun pernyataan itu disampaikan Wihaji saat menghadiri audiensi dengan Pondok Pesantren Darul Amanah Muhammad Fatwa untuk menjalin kerja sama dalam program pemberdayaan keluarga berbasis pesantren di Kantor BKKBN, Jakarta Timur,  pada Senin, 16 Desember kemarin.

Wihaji mengatakan pesantren memiliki peran strategis dalam masyarakat dan harus mampu memberikan kontribusi nyata di sektor pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Mantan Bupati Batang itu mengatakan keinginannya tersebut sejalan dengan visi kementeriannya untuk memperkuat ketahanan keluarga sebagai pondasi pembangunan. 

Di lain pihak, pimpinan Pesantren Darul Amanah, Muhammad Fatwa, menyatakan lembaga pendidikan Islam itu harus menjadi ujung tonggak pembangunan bangsa. Menurut Fatwa, pesantren mempunyai potensi besar dalam membangun generasi.

"Untuk mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter kuat dalam membangun peradaban bangsa," kata Fatwa.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus