Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nusa

Merajah Wajah di Badan

Hasil tato ditentukan oleh ketabahan pelukis tato dan modelnya.

2 Desember 2014 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sebentar-sebentar Indah mengambil tisu, lalu mengusap keringat di wajahnya. Meski tampak tabah, ia tak bisa menyembunyikan sakit di wajahnya. Kipas angin besar yang diarahkan kepadanya tak mempan untuk menghalau keringat. Hampir tiga jam dia pasrahkan kedua lengan bawahnya menjadi obyek lukis kolaborasi Kamal dan Jeimz.

Tato atau seni merajah badan ini memang semakin populer. Orang tak lagi membuat gambar-gambar mini, tapi sudah berani melukis seluruh permukaan kulitnya. Seperti Indah, yang berani menggambari permukaan lengannya dengan wajah perempuan. Separuh wajah di lengan dalam kanan dan separuhnya lagi di lengan kiri. Separuh wajah perempuan ini ada yang dibuat dengan gaya dark image-menghadirkan unsur setan-separuhnya lagi dengan gaya sugar savor, menghadirkan jiwa wanitanya.

Pertengahan November lalu, ruang teras gedung Societeit de Harmonie Makassar disulap menjadi ruang praktek para pembuat tato yang tergabung dalam Makassar Tattoo Community. Para pembuat tato dari sejumlah daerah di Indonesia itu meramaikan acara Makassar Bodyart Exhibition ini dengan menunjukkan kemampuan mereka dalam membuat tato.

Seperti Indah, Daeng Uki juga menjadi salah satu "pasien". Punggungnya jadi wadah lukis. Dari jauh, tatonya tampak seperti bunga besar. Tapi, setelah mendekat, lukisan tatonya terlihat menakutkan. Salah satu pembuat tato yang turut menonton pertunjukan ini mengungkapkan, jenis lukisan di punggung Daeng Uki ini adalah fantasi modern. Melihat gambarnya memang langsung mengundang banyak fantasi.

Salah satu tato yang cukup mencuri perhatian saya adalah karya Atoz Agustan dari Nusa Tenggara Timur. Tato dark image ini seperti foto yang sengaja ditempel di punggung sebelah kiri sang model. "Gambar ini memang hasil kamera DSLR yang saya coba aplikasikan ke kulit." Jadi, fokusnya di bagian depan, dan bagian belakangnya tampak blur. "Ini tantangan baru," kata lelaki yang menggeluti dunia tato sejak 11 tahun lalu itu.

Menurut dia, meski mengaplikasikan gambar hasil kamera, teknik pembuatannya sama saja dengan membuat tato pada umumnya. Lelaki pemilik galeri Grillia Tattoo ini menjelaskan, awalnya ia melihat foto, lalu membuat sketsa sendiri. Lama pembuatannya sekitar tiga jam. "Tergantung ketabahan pembuat dan modelnya." Tapi normalnya, manusia punya daya tahan untuk membuat tato dan ditato. Paling lama enam jam, setelahnya harus istirahat.

Melalui karyanya, Atoz mencoba mengungkapkan kepura-puraan hidup di Indonesia yang menghadirkan wajah murung dan senyum dalam satu frame tato. Untuk tato sebesar ini, kata Atoz, tarifnya itu Rp 1,2 juta.

Rata-rata tato yang dibuat malam itu, kalau tidak di punggung, ya di tangan. Tiap bagian tubuh memiliki tingkat kesulitan dan kesakitan berbeda. Konon bagian tubuh yang paling sakit saat ditato itu di bagian perut dan dada. Menurut Atoz, penyebab sakit adalah kulitnya tipis, tidak berotot, sehingga jarang terkena sinar matahari yang membuat daya tahannya lebih lemah.

Atoz membuat tato modern. Di bagian tengah ruangan, seorang lelaki yang menggunakan topi bak orang Dayak menggelar pertunjukan tato dengan cara tradisional yang modern. Sementara pembuat tato yang lain menggunakan mesin, lelaki ini menggunakan jarum yang diikatkan pada sebatang kayu. Kayu ini diketok-ketok dengan irama beraturan untuk membentuk gambar bunga terong di punggung modelnya.

Istilah "tato" berasal dari bahasa Tahiti, "tatau", yang berarti menandai sesuatu. Rajah atau tato merupakan implantasi pigmen mikro ke dalam kulit. Tato tubuh ini konon sudah dilakukan sejak 3.000 tahun sebelum Masehi. Hasil penelitian menyebutkan bahwa tato tertua ditemukan pada mumi Mesir yang usianya diperkirakan 1.300 SM.

Di Indonesia, seni merajah ini sangat akrab dengan suku Dayak di pedalaman Kalimantan dan suku Mentawai di Kepulauan Mentawai, Sumatera. Mereka mentato dengan jarum yang terbuat dari tulang hewan atau karai. Jarum ini dicelupkan ke pewarna yang terbuat dari sari tebu dan arang. Ada juga menggunakan yang duri kaktus atau duri salak sebagai jarum. Terbayang sakitnya seperti apa?

Sebanyak 19 kelompok pelukis tato meramaikan Makassar Bodyart Exhibition, di antaranya dari NTT, Kendari, Bali, Makassar, dan sejumlah daerah di Sulawesi Selatan. "Kami ingin menunjukkan bahwa tato itu bagian dari seni," kata Anjaroe' alias Arya Ginanjar, penyelenggara. Menurut dia, cukup sulit untuk memasyarakatkan seni tato ini karena masyarakat masih memandang bahwa tato identik dengan sifat nakal dan kriminal. (*)


Agenda Komunitas

-Cross Border 2014 Art Exhibition (Makassar-Balikpapan)
Tempat: Ruang Seni Rupa di Losari
Waktu: 1-6 Desember 2014

-Sharing dan Diskusi
"Peran Kader Masyarakat dalam Pencegahan Penularan HIV & AIDS di Parepare"
Tempat: Kantor BaKTI di Jalan A. Mappanyukki
Waktu: Kamis, 4 Desember 2014, Pukul 15.30-18.00

-Pameran Property Australia
Tempat: Hotel Grand Clarion
Waktu: 6-7 Desember 2014

-Parade Seni untuk Rakyat oleh UKM Seni UNM
Tempat: Fort Rotterdam Makassar
Waktu: 7 Desember 2014

-Project Berbagi Celengan Akhir Tahun
Tempat: Panti Asuhan Nur Fatawassi Minasaupa
Waktu: 7 Desember 2014

-Festival Sinema Prancis 2014
Tempat: Rumata' Art Space
Waktu: 12-13 Desember 2014

-Rock In Celebes
Tempat: Makassar
Waktu: 20-21 Desember 2014

-Bedah Buku "Gerakan Literasi: Mencerdaskan Negeri
Tempat: Hotel Training Centre Lt 7, Kampus 1 UIN Alauddin
Waktu: Minggu, 21 Desember 2014

-Lovely December
Tempat: Toraja
Waktu: 27 Desember 2014

***

Infokan agenda kampus, budaya, dan kegiatan komunitas Anda ke nomor 0813 5536 9005 atau e-mail ke [email protected].

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus