Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Islam Muhammadiyah akan melaksanakan salat khusuf pada saat gerhana bulan, Rabu, 31 Januari 2018. “Muhammadiyah akan melaksanakan salat gerhana di masjid-masjid Muhammadiyah, pimpinan cabang, dan di pimpinan ranting Muhammadiyah di seluruh Indonesia,” kata Ketua Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi Tempo pada Rabu, 31 Januari 2018.
Direktur Jenderal Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengatakan hampir semua daerah di Indonesia dapat mengamati fenomena alam ini. Berdasarkan data astronomi, gerhana bulan total ini bertepatan dengan 14 Jumadil Ula 1439 Hijriah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Gerhana Bulan Super Blue Blood Moon, BMKG ...
Salat Gerhana Bulan 31 Januari, Ini Jadwal di ...
Berdasarkan Keputusan Mu'tamar Tarjih XX Muhammadiyah di Garut 1396 H/1976 M dan ditanfidzkan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, terdapat beberapa hal yang harus dilakukan untuk melaksanakan shalat khusuf:
1. Apabila terjadi gerhana matahari atau bulan, hendaknya imam menyuruh orang menyerukan: "Ash-Shalatu Jamiah". Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist : "Pernah terjadi gerhana matahari pada masa Rasulullah saw, beliau menyuruh orang menyerukan Ash-Shalatu Jamiah, lalu beliau maju mengerjakan salat empat kali ruku dalam dua rakaat dan empat kali sujud." (HR. al-Bukhari, Muslim, dan Ahmad, lafadz al-Bukhari dari Aisyah ra)
- Kemudian, ia pimpin orang banyak mengerjakan salat dua rakaat, pada tiap rakaat berdiri dua kali, ruku dua kali, dan sujud dua kali, serta pada tiap rakaat membaca Fatihah dan surat yang panjang dengan suara nyaring, dan pada tiap ruku dan sujud membaca tasbih lama-lama. Berdasarkan dalil yang artinya: "Pada salat gerhana Nabi saw menyaringkan bacaannya. Dan dikerjakannya empat kali ruku dalam dua rakaat serta empat kali sujud." (HR. al-Bukhari dan Muslim, lafadz Muslim dari Aisyah ra.)
Baca juga:
Gerhana Bulan Super Besar, BMKG: Jangan ...
Catat, Ini Waktu Puncak Gerhana Bulan 31 Januari ...
- Setelah selesai salat ketika orang-orang masih tetap duduk, imam berdiri menyampaikan peringatan dan mengingatkan mereka akan tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadist yang artinya: "Pada masa hidup Rasulullah saw pernah terjadi gerhana matahari, lalu beliau keluar ke masjid, kemudian beliau bertakbir sedangkan orang banyak ikut bersaf-saf di belakangnya. Lalu beliau membaca bacaan panjang-panjang kemudian bertakbir untuk ruku lama sekali, kemudian mengangkat kepalanya lalu mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah, Rabbana wa lakalhamdu', kemudian beliau berdiri lalu membaca bacaan panjang-panjang tetapi lebih pendek dari yang pertama kemudian bertakbir untuk ruku lama sekali tetapi lebih sebentar dari yang pertama, lalu mengucapkan 'Sami'allahu liman hamidah, Rabbana wa lakalhamdu, kemudian sujud. Kemudian pada rakaat kedua beliau kerjakan seperti itu, sehingga seluruhnya merupakan empat kali ruku dan empat kali sujud. Dan matahari lalu nampak terang sebelum shalat selesai. Kemudian beliau bangkit berkhutbah dengan menyampaikan puji kepada Allah sebagaimana mestinya dan beliau mengatakan: Matahari dan bulan keduanya adalah tanda kebesaran Allah Yang Maha Mulia, gerhananya bukan disebabkan mati dan lahirnya seseorang. Dan jika kamu menyaksikan hal itu maka segeralah shalat." (HR. al-Bukhari, Muslim dan Ahmad dari Aisyah ra.)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini