Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

MWA: Rektor Baru Unpad Harus Bisa Capai Pendapatan Rp 3 Triliun

MWA Unpad menggunakan tiga prinsip sebagai target yang harus dicapai oleh rektor baru periode 2024-2029.

2 Juli 2024 | 20.55 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tiga calon Rektor Unpad absen hadiri undangan debat terbuka yang diinisiasi BEM Kema Unpad 2024 bersama BEM Fakultas dan Civitas Academica. Foto: BEM Unpad/Fawwaz Ihza Mahenda

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bandung - Majelis Wali Amanat Universitas Padjadjaran atau MWA Unpad menggunakan tiga prinsip sebagai target yang harus dicapai oleh rektor baru periode 2024-2029. Menurut Wakil Ketua MWA Unpad Arry Bainus, ketiga prinsip itu terkait dengan penguatan otonomi kampus, tata kelola, serta nilai lokal dan globalisasi. “Sehingga keunggulan Unpad bisa tercapai,” ujarnya saat berpidato di acara Debat 3 Calon Rektor pada Rapat Pleno Terbuka MWA Unpad di Bandung, Selasa 2 Juli 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketiga calon rektor Unpad itu adalah Arief S. Kartasasmita, kini Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Kemudian Popy Rufaidah, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang saat ini menjadi Ketua Pusat Unggulan Unpad BUMN Center of Excellence. Kandidat berikutnya adalah Setiawan, Guru Besar Fakultas Kedokteran yang juga Dekan Sekolah Pascasarjana Unpad.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MWA rencananya akan menggelar rapat pleno tertutup pemilihan rektor pada Kamis, 4 Juli 2024. Saat itu ketiga calon rektor akan kembali diwawancara tentang target berdasarkan tiga prinsip tersebut. Antara lain, bagaimana cara ketiga calon rektor membuat Unpad mencapai QS World University rankings 300.

Lalu, bagaimana mencapai anggaran pendapatan Rp 3 triliun untuk kemandirian. Selain itu, MWA ingin mengetahui bagaimana cara ketiga calon rektor Unpad meraih target kesejahteran pegawai dengan remunerasi 120 persen. “Itulah target yang kami ingin capai bersama melalui para calon rektor ini,” kata Arry Bainus. 

Menanggapi keinginan MWA itu, calon rektor Arief S. Kartasasmita mengatakan, otonomi akademik tidak melulu berbicara mengenai pendapatan. Menurutnya, makna otonomi yang terpenting adalah bagaimana universitas memberikan ruang bagi para dosen dan mahasiswa khususnya untuk bisa mengembangkan keilmuannya.

“Sehingga otonomi tidak dimaknai bagaimana kita mengatur keuangan secara mandiri saja tetapi yang terpenting adalah bagaimana keilmuan di dalam satu perguruan tinggi ini dapat dilakukan secara lebih baik,” ujarnya.

Sementara menurut calon rektor lainnya, Popy Rufaidah, usulan visi 2024-2029 adalah keberlanjutan Unpad sebagai universitas kelas dunia yang bermanfaat, adaptif, dan inovatif. Otonomi kampus melalui pilar akademik dan non akademik disebutnya menjadi cara untuk membangun Unpad yang lebih terkelola dengan baik.

Adapun kandidat lain, Setiawan, mengatakan, untuk memperkuat reputasi akademik serta memberikan dampak terhadap pendapatan maka Unpad harus mengembangkan program studi yang unggul dan bisa dikerjasamakan dengan internasional. Dia memisalkan program double degree.

Zacharias Wuragil

Zacharias Wuragil

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus