Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Nasihat Amien Rais ke PAN: Jangan Rabun Ayam

Amien Rais meminta jangan hanya karena bisa mendapat jatah kursi di kabinet maka DPP bisa memutuskan bergabung dengan pemerintah.

5 Juli 2019 | 17.39 WIB

Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tiba di Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan, Jakarta, 24 Mei 2019. Panggilan ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya Amien mangkir pada pemeriksaan Senin, 20 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais tiba di Polda Metro Jaya untuk memenuhi panggilan, Jakarta, 24 Mei 2019. Panggilan ini merupakan yang kedua kali setelah sebelumnya Amien mangkir pada pemeriksaan Senin, 20 Mei 2019. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais, meminta pengurus DPP tidak asal komentar terkait bagaimana posisi partai di pemerintahan ke depan apakah bergabung dengan Presiden Joko Widodo atau menjadi oposisi. Amien meminta DPP tidak 'rabun ayam'.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Dengarkan lah nasehat saya 'jangan kita rabun ayam'," katanya dalam potongan video yang diunggah di akun Instagram resmi miliknya, Jum'at, 5 Juli 2019.

Amien meminta jangan hanya karena bisa mendapat jatah kursi di kabinet maka DPP bisa memutuskan bergabung dengan pemerintah. Ia meminta DPP juga mempertimbangkan suara-suara para kader di tingkat bawah dan masyarakat yang mendukung PAN. "Tolong, ya, teman-teman DPP jangan mengumbar semau-maunya," ujarnya.

Ia menuturkan pandangan pemilih PAN tidak bisa seenaknya dikesampingkan terkait penentuan posisi ini. Ia mengajak para pengurus DPP untuk bicara baik-baik dengan mempertimbangkan semua aspek.

"Jadi saudaraku mari kita berpikir, nanti kita bicarakan secara ksatria, secara apa adanya," tuturnya.

Posisi PAN ke depan saat ini masih misteri. Pada Pemilu 2014, PAN mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Namun pasangan ini kalah oleh Jokowi-Jusuf Kalla. PAN yang semula menjadi oposisi berubah mendukung pemerintah.

Namun jelang Pemilu 2019, PAN menyatakan keluar dari kubu Jokowi karena memilih kembali mendukung Prabowo yang kini berpasangan dengan Sandiaga Uno. Sayang Prabowo kembali kalah oleh Jokowi.

Pascapemilihan presiden sejumlah pengurus PAN menyarankan agar partai berlambang matahari ini merapat ke kubu pemerintah. Namun hingga kini PAN belum menentukan sikapnya.

Sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Saleh Partaonan Daulay menilai Amien Rais masih tetap pada pendiriannya selama ini. Namun dia berujar bahwa semua pandangan akan ditampung dan dibicarakan dalam rakernas nanti. “Pak Amien sejauh yang saya lihat konsisten dengan sikapnya seperti yang kemarin-kemarin. Namun kan belum diputuskan sikap kami yang mana,” kata Saleh.

Ahmad Faiz

Ahmad Faiz

Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Bergabung dengan Tempo sejak 2015. Pernah ditempatkan di desk bisnis, politik, internasional, megapolitan, sekarang di hukum dan kriminalitas. Bagian The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus