Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dua sekolah di Kota Bandung menjadi subjek uji coba program Nyeni di Sakola (berkesenian di sekolah). Itu merupakan progam dari Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan partisipasi dan minat para siswa terhadap seni tradisional Sunda.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Ratna Rahayu Pitriyati mengatakan dua sekolah yang menjadi percontohan adalah SMPN 43 Kota Bandung dan SDN 035 Soka. Di SMPN 43 Kota Bandung, program itu dihadirkan dalam bentuk Sandiwara Sunda, sebuah pertunjukan seni yang mengisahkan kisah tentang anak yang enggan belajar, namun memiliki hasrat yang besar dalam seni.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Pertunjukan tersebut menggabungkan beberapa kesenian tradisional Sunda, seperti seni musik Calung, bobodoran, dan seni vokal. Jadi siswa-siswi tidak hanya belajar seni tradisional Sunda secara langsung tetapi juga menikmati hiburan yang bernilai edukasi," ujar Ratna, Senin, 31 Juli 2023.
Program Nyeni di Sakola di SDN 035 Soka menampilkan berbagai kaulinan barudak atau permainan tradisional khas Sunda kepada anak-anak. Beberapa permainan diperkenalkan, antara lain Cingciripit, Perepet Jengkol, Endog-endogan, Bedil Karet, Gasing serta Oray-orayan. Selain itu, siswa-siswi dikenalkan dengan kawih Sunda sebagai pengantar permainan tersebut.
"Kaulinan barudak tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai moral yang terkandung dalam setiap permainan, membentuk karakter kecintaan anak-anak terhadap seni Sunda," kata Ratna.
Selain memperkenalkan kaulinan, di SDN 035 Soka memiliki tari modifikasi bernama "Tari Nang-Neng-Nong" yang menjadi senam pembuka di pagi hari. Dari tari tersebut, siswa-siswi juga mempelajari gerakan dasar tari Sunda.
Ke depan, Pemkot Bandung berencana mengadakan program Nyeni di Sakola lebih masif. Target awalnya sekitar 5-10 persen dari total SD Negeri dan SMP Negeri di Kota Bandung yang akan terlibat dalam program ini.
"Pemilihan sekolah akan didasarkan pada potensi seni yang ada dan rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kota Bandung," kata Ratna.
Ratna pun berharap program ini akan menjadi wadah yang efektif dalam menciptakan generasi muda yang mencintai dan melestarikan seni tradisional Sunda. "Sehingga warisan budaya luhur ini dapat terus hidup dan diapresiasi oleh generasi-generasi mendatang," kata dia.
Pilihan Editor: Sekolah ini Luncurkan Program Homeschooling untuk Siswa Atlet