Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional atau BPN Prabowo - Sandiaga Uno, Andre Rosiade kembali menyinggung imbauan pasangan calon nomor 02 ini agar para pendukung mereka tak melakukan aksi di Mahkamah Konstitusi selama persidangan sengketa hasil pemilihan presiden 2019. Hal ini kembali disinggung Andre menanggapi rencana Persaudaraan Alumni atau PA 212 menggelar aksi bertajuk 'Halal Bihalal akbar 212' mengawal putusan MK hingga 28 Juni nanti.
"Pak Prabowo sudah menyampaikan, kapasitas saya sebagai juru bicara mengimbau sekali lagi kepada pendukung Pak Prabowo diharapkan tidak datang ke Mahkamah Konstitusi," kata Andre kepada Tempo, Senin malam, 17 Juni 2019.
Baca juga: Instruksi Rizieq, PA 212 Gelar Demo Hingga ...
Andre mengaku sudah mengetahui adanya poster kegiatan dari PA 212. Dalam poster itu, tertera ajakan untuk mengawal sidang MK pada Selasa besok, 18 Juni dan Selasa-Jumat, 25-28 Juni 2019. Tertulis juga puncak acara ialah salat Jumat pada 28 Juni. Lokasi aksi disebut di kawasan MK, Monumen Nasional, dan kawasan patung kuda, Jakarta Pusat.
Menurut jadwal tahapan sidang sengketa hasil pemilihan presiden 2019 di MK, tanggal 18 adalah jadwal pembacaan jawaban dari termohon, yakni Komisi Pemilihan Umum, pihak terkait atau tim kuasa hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin, dan Badan Pengawas Pemilu. Adapun tanggal 25-27 Juni akan digelar rapat permusyawaratan hakim (RPH), diikuti putusan pada 28 Juni.
Sekretaris PA 212 Bernard Abdul Jabbar mengatakan aksi itu digelar setelah mendapat instruksi dari pimpinan Front Pembela Islam Rizieq Shihab. "Ya sudah (ada instruksi) beberapa hari lalu," kata dia ketika dikonfirmasi, Senin, 17 Juni 2019.
Poster acara itu memuat foto sejumlah tokoh yang juga merupakan anggota BPN Prabowo-Sandiaga. Di antaranya Wakil Ketua BPN Slamet Maarif, Dewan Pengarah BPN Yusuf Muhammad Martak, Wakil Ketua Dewan Penasihat Abdul Rasyid Abdullah Syafii, dan lainnya. Ada pula potret Ketua Umum FPI Sobri Lubis, Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam Al Khaththath, dan lain-lain.
Baca juga: Mengintip Isi 3 Truk Alat Bukti Sengketa Pilpres Kubu Prabowo
Meski begitu, Andre menegaskan BPN tak tahu menahu soal rencana aksi PA 212. "Silakan mengkonfirmasi ke tokoh-tokoh yang ada di poster itu apakah betul tokoh-tokoh itu akan terllibat. Yang jelas BPN tidak tahu."
BPN, kata Andre, berpegang pada imbauan Prabowo dan Sandiaga agar para pendukung tidak berbondong-bondong datang ke MK. Dia meminta mereka mempercayakan proses konstitusional kepada para kuasa hukum.
Dia juga mengingatkan agar semua pihak menjaga situasi tetap sejuk dan kondusif. "Mari kita tonton saja di rumah masing-masing di depan televisi. Percayakanlah kuasa hukum kita berjuang dan memastikan kemenangan Prabowo Sandi di Mahkamah Konstitusi," ucap politikus Partai Gerindra ini.
BUDIARTI UTAMI PUTRI | ROSSENO AJI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini