Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Peneliti LIPI: Industri Mengubah Daya Tahan Tubuh Orang Papua

Peneliti LIPI mengatakan masuknya industri mengubah ketahanan sosial dan daya tahan tubuh masyarakat Papua.

15 November 2019 | 16.11 WIB

Yuliana Langowuyo  dari SKPKC (kedua kiri), Beka Ulung Hapsara dari Komnas HAM (kedua kanan) dan Cahyo Pamungkas (LIPI) dalam Diskusi "Papua Bukan Tanah Kosong" di Jakarta, Jum'at 15 November 2019. Yuliana Langowuyo  dari SKPKC (kedua kiri), Beka Ulung Hapsara dari Komnas HAM (kedua kanan) dan Cahyo Pamungkas (LIPI) dalam Diskusi "Papua Bukan Tanah Kosong" di Jakarta, Jum'at 15 November 2019. TEMPO/Fajar Januarta
Perbesar
Yuliana Langowuyo dari SKPKC (kedua kiri), Beka Ulung Hapsara dari Komnas HAM (kedua kanan) dan Cahyo Pamungkas (LIPI) dalam Diskusi "Papua Bukan Tanah Kosong" di Jakarta, Jum'at 15 November 2019. Yuliana Langowuyo dari SKPKC (kedua kiri), Beka Ulung Hapsara dari Komnas HAM (kedua kanan) dan Cahyo Pamungkas (LIPI) dalam Diskusi "Papua Bukan Tanah Kosong" di Jakarta, Jum'at 15 November 2019. TEMPO/Fajar Januarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Pamungkas melihat telah terjadi perubahan pola konsumsi masyarakat di Papua. Perubahan ini terjadi seiring masuknya produk industri ke sana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasil penelitian LIPI menyebutkan bahwa masuknya produk industrial ini menjadikan orang Papua meninggalkan alam. Cahyo menjelaskan hal ini juga berpengaruh pada daya tahan tubuh orang Papua.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Orang papua jadi bergantung terhadap barang seperti mi instan sehingga menjadi malas berburu, berkebun, dan tidak lagi bergantung pada alam. Maka daya tahan mereka berkurang," kata Cahyo dalam diskusi buku "Papua Bukan Tanah Kosong: Beragam Peristiwa dan Fakta Hak Asasi Manusia di Tanah Papua" yang digelar di Gedung Tempo, pada Jumat, 15 November 2019.

Menurut Cahyo, perubahan pola konsumsi ini tak hanya menurunkan ketahanan tubuh namun juga membuat orang Papua bergantung pada hasil industri. Walau menaikkan tingkat konsumsi.

"Yang mulanya bergantung ke alam kemudian berubah. Sebagian besar daerah di Papua kemasukan uang malah meningkatkan konsumsi, tapi ketahanan Sosial berkurang. Padahal dulu berburu," katanya.

Nindya Astuti

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus