Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
JAKARTA - Pengamanan di kantor kepolisian dan fasilitas umum diperketat setelah terjadi ledakan bom di markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan pada Rabu lalu. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Argo Yuwono, mengemukakan keamanan perlu diperketat untuk memastikan teror tak berulang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan penjagaan di markas kepolisian daerah, kepolisian resor, dan kepolisian sektor ditingkatkan. "Orang yang masuk kami periksa. Orang yang naik sepeda motor kami suruh buka helmnya. Kami periksa tasnya. Tentu kami memeriksa menggunakan metal detektor," kata Argo di kantornya, kemarin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski pemeriksaan diperketat, ujar Argo, masyarakat tak perlu panik dan tetap beraktivitas seperti biasa. Kepolisian juga berkoordinasi dengan penyedia utilitas untuk memperketat keamanan. Seperti PT Mass Rapid Transit Jakarta yang sejak dua hari lalu menerjunkan petugas keamanan tambahan.
Para petugas memeriksa tas yang dibawa penumpang sebelum mereka memasuki stasiun. "Berdasarkan koordinasi dengan Kepolisian RI, kami mendapatkan informasi bahwa pengamanan MRT Jakarta untuk sementara waktu perlu diperketat dengan memeriksa setiap tas yang masuk stasiun," ujar Corporate Secretary Division Head PT MRT, Kamaluddin. Dia mengimbuhkan, pemeriksaan penumpang akan berlangsung hingga 17 November.
Bom meledak di markas Polrestabes Medan pada Rabu lalu. Rabbial Muslim Nasution, yang diduga sebagai pelaku peledakan, tewas di tempat. Ledakan itu mengakibatkan enam orang terluka. Empat di antaranya adalah polisi dan sisanya warga sipil. Polisi sempat mendapati Rabbial lalu-lalang di sekitar halaman kantor Polrestabes serta memeriksa jaketnya. Ternyata, menurut dugaan polisi, dia melilitkan bom di pinggangnya.
Sejak 2016, polisi kerap menjadi sasaran serangan teror. Bentuknya dari peledakan bom, penusukan, penembakan, hingga kerusuhan di rumah tahanan, seperti yang terjadi di Rumah Tahanan Markas Komando Brimob, Depok. Teror itu memakan korban polisi luka-luka dan meninggal.
Kepolisian Tangerang Selatan pun memperketat keamanan di kantor mereka melalui penambahan peralatan pengamanan. Menurut Kepala Satuan Sabhara Polres Tangerang Selatan, Ajun Komisaris Ii Sutasman, lembaganya sudah menerjunkan satu regu di pos penjagaan, dari sebelumnya hanya setengah regu. "Pimpinan meminta agar pengamanan lebih diperketat di penjagaan pintu masuk Polres Tangerang Selatan untuk mengantisipasi kejadian serupa."
Pemeriksaan badan dan barang-barang juga diperketat di Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan. Kapolda Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Mas Guntur Laupe memerintahkan anggotanya untuk lebih waspada. "Kapolda memerintahkan untuk meningkatkan kewaspadaan. Pemeriksaan untuk mencegah senjata tajam dan yang lainnya," ucap juru bicara Polda Sulawesi Selatan Komisaris Besar Ibrahim Tompo.
Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, juga mengatakan lembaganya terus meningkatkan keamanan, terutama di pintu masuk. Aparat penjaga gerbang memeriksa para tamu dengan mengenakan helm, rompi, dan senjata. "Mereka berjaga di depan Mako dengan menggunakan peralatan lengkap, seperti body vest, helm, dan senjata saat memeriksa tamu yang datang," kata Hendra.
Adapun Kepolisian Resor Kota Bogor juga meningkatkan keamanan dengan menutup pintu masuk gedung. Di depan pagar, polisi menjaga gerbang dengan mengenakan helm, rompi, dan mencangklong senjata. Polisi yang lain memeriksa barang bawaan dan tas pengunjung satu per satu. "Semuanya harus melekat. Kita tidak boleh lengah sedikit pun," kata Brigadir Dua Fahri Anggata, salah seorang petugas di sana. JULNIS FIRMANSYAH | MAHFUZULLAH (BOGOR) | DIDIT HARYADI (MAKASSAR) | KURNIANTO | KARANA WW (PALANGKA RAYA) | LANI DIANA | ROBBY IRFANY
Pengamanan Kantor Polisi dan Fasilitas Umum Diperketat
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo