Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan Partai Golkar bertekad memenangkan Pilkada 2024 dengan mendukung tokoh-tokoh populer di berbagai daerah, baik kader maupun nonkader. Hal tersebut, kata Ujang, dilakukan partai berlambang beringin itu untuk mengumpulkan modal menghadapi Pemilu 2029.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Ujang, Pilkada kali ini sangat penting bagi Golkar. “Karena apa? Karena kalau menang di Pilkada, itu artinya juga nanti 2029 itu kepala-kepala daerah yang menang dengan Golkar itu akan bergerak untuk kemenangan Partai Golkar juga di 2029,” kata Ujang melalui pesan suara pada Selasa, 9 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ujang menyampaikan bahwa hal itu semakin penting mengingat tidak akan ada lagi penjabat kepala daerah saat Pemilu 2029 nanti. Tidak seperti Pemilu 2024, Ujang berujar bahwa para gubernur, bupati, hingga wali kota nantinya merupakan pejabat definitif.
Maka dari itu, Ujang menyatakan Golkar bersikap realistis untuk bisa mendapatkan sebanyak-banyaknya kursi kepala daerah. Di antaranya dengan mendukung para figur populer, tanpa memandang status mereka sebagai kader Partai Golkar atau bukan.
Ujang menyebut beberapa nama nonkader yang didukung Golkar untuk Pilkada 2024. Di antaranya Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jawa Timur sebagai petahana dan Wali Kota Medan sekaligus menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, di Pilgub Sumatra Utara.
Selain itu, Ujang menyampaikan bahwa Partai Golkar juga mendorong para kadernya yang populer di wilayahnya masing-masing untuk maju Pilgub. Di antaranya Ridwan Kamil, yang diisukan maju Pilgub Jawa Barat atau DKI Jakarta, hingga mantan Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany yang didukung maju Pilgub Banten.
“Jadi apa yang dilakukan oleh Golkar, mengusung atau mendorong tokoh-tokoh, figur yang kuat di wilayah masing-masing itu juga menjadi sebuah strategi bagi Partai Golkar untuk bisa menang,” ucap Ujang.
Ujang menilai strategi itu merupakan sikap realistis dan rasional dari Partai Golkar. Pasalnya, kata dia, Golkar perlu mengambil langkah cerdas dengan mendukung tokoh-tokoh yang memiliki keunggulan dan peluang menang di daerah masing-masing.
Ujang pun menyampaikan bahwa para tokoh itu memiliki modal yang cukup untuk dikatakan sebagai calon unggulan. “Peluangnya masing-masing sih saya melihat bagus ya. Tetapi memang harus dilihat nanti elektabilitasnya seberapa besar, seberapa tinggi, seberapa kuat. Juga dengan elektabilitas lawan-lawannya,” ucap dia.
Pilihan Editor: Pakar Sebut MK Berpeluang Putuskan Pemungutan Suara Ulang