Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Politik

Penyebab Rektor USU Muryanto Amin Diperkarakan Saat Pilkada Sumut

Masalah apa yang membuat Rektor USU Muryanto Amin dilaporkan tim kuasa hukum Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala?

29 November 2024 | 20.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) Muryanto Amin diduga telah melakukan pelanggaran karena berpihak pada salah satu calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dalam pilkada 2024. Melansir dari akun Instagram resmi medanheadlines, Rektor USU dilaporkan tim kuasa hukum pasangan calon Gubernur Sumut nomor urut dua, Edy Rahmayadi dan Hasan Basri Sagala.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua tim kuasa hukum pasangan calon gubernur Sumut nomor urut dua, Yance Aswan mengatakan bahwa ia dan timnya telah mengumpulkan sejumlah bukti dan data yang merujuk pada tindakan pelanggaran hukum yang dilakukan Rektor USU dalam Pilkada Sumut 2024. Ia juga menegaskan bahwa sebagai rektor Muryanto telah disumpah untuk memberikan pendidikan dan harus bersifat netral sebagai ASN.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa bukti yang dibeberkan Yance terkait dengan tuduhannya tersebut ialah sejumlah informasi pertemuan rektor USU dalam agenda pemenangan paslon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya yakni di tanggal 20 September 2024. Kemudian adanya pertemuan di ruangan kantor Rektor USU denganbeberapa pj bupati dan wali kota tertanggal 23 September 2024.

Melansir dari berita Antara sebelumnya, organisasi Gerakan Untuk Rakyat melakukan aksi protes kepada Majelis Wali Amanat USU terkait dugaan penyalagunaan fasilitas kampus untuk kepentingan politik praktis. Salah seorang massa aksi, Yoel Sihombing mengatakan aksi protese tersebut diadakan atas dasar keresahan civitas akademika agar independensi kampus tetep terjaga dari kepentingan politik praktis.

"Gerakan ini berupaya menyatukan suara civitas akademika untuk mempertahankan indepensi kampus dari intervensi kepentingan politik praktis," ujar Yoel Sihombing.

Melansir dari instgram medanheadlines salah seorang massa aksi juga mendesakagar MWA memangil Rektor USU bersama beberapa orang lainnya yang diduga terlibat dalam pemenanga salah seorang calon gubernur.

“Kami ingin forum bapak memeriksa tiga orang tersebut, jika memang benar adanya mereka terlibat (politik praktis) maka copot mereka segera,” ujarnya.  

Massa aksi juga mengancam ika dalam waktu 2 x 24 jam MWA USU tidak kunjung memanggil dan memeriksa Muryanto Amin, maka mereka akan menggelar kembali aksi serupa.

Dalam aksi tersebut massa beramai-ramai mendatangi Kantor MWA dengan membawa sejumlah spanduk yang bertuliskan protes terhadap Muryanto Amin.

Menanggapi keluhan tersebut Sekretaris Majelis Wali Amanat USU Guslihan Dasatjipta mengatakan bahwa pihaknya akan memanggil Rektor USU untuk meminta klarifikasi yang menjadi tuntutan dari massa aksi Gerakan Untuk Rakyat.

Jika terbukti menyalahgunakan fasilitas kampus untuk kepentingan politik praktis, Guslihan mengatakan persoalan itu akan diserahkan kepada pihak berwewenang, Menurut dia, tugas itu bukan merupakan hak dan kewajiban Majelis Wali Amanat.

Muryanto Diduga Dekat dengan Bobby Sejak Pilkada Kota Medan 2021

Muryanto Amin mulai menjabat sebagai rektor USU sejak 28 Januari 2021. Sebelum resmi dilantik Muryanto Amin sempat dijerat kasus dugaan swaplagiarisme. Dalam majalah Tempo Edisi Senin 1 Februari 2021 melaporkan bahwa Muryanto diduga melakukan swaplagiarisme dengan cara mengirimkan satu karya ilmiahnya ke berbagai jurnal.

Sebelum menjadi rektor Muryanto merupakan Dekan Fakultas IlmuSosial dan Ilmu Politik. Muryanto disebut-sebut dekat dengan orang-orang yang berada di lingkungan istana salah satunya Presiden Joko Widodo. Muryanto juga disebut menjadi salah satu konsultan politik yang membantu Bobby dalam pemilihan Wali Kota Medan. Meski pernah membantah bahwa kedekatannya dengan Bobby turut membantu Bobby saat pencalonan Wali Kota Medan, namun nyatanya Muryanto kerap hadir dalam sejumlah acara-acara yang juga dihadiri Bobby.

Muryanto pernah membantah isu kedekatannya dengan Bobby yang dikaitkan dengan Pilkada Kota Medan. Ia mengatakan bahwa kedekatannya lantaran alasan penelitian berhubung penelitian dan studinya banyak berkaitan dengan pilkada. "Riset saya banyak soal Pilkada," kata Muryanto Amin. Sementara itu, Muryanto juga enggan berpolemik panjang soal dugaan swaplagiarisme ini.

TIARA JUWITA | EGI ADYATAMA

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus