Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pendidikan

Pesan Jusuf Kalla ke Prabowo: Pilih Mendikbud yang Mengerti Bidang Pendidikan

Menurut Jusuf Kalla, jika Kemendikbudristek ini dipimpin oleh sosok yang tak paham pendidikan, maka hasilnya akan hancur.

8 September 2024 | 09.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla berjalan saat menghadiri acara gerakan masjid bersih 2024 di Masjid Akbar Kemayoran, Jakarta, Rabu, 6 Maret 2024. Kegiatan tersebut merupakan upaya berkelanjutan untuk mendorong terciptanya masjid yang bersih dan nyaman bagi umat Islam di seluruh Indonesia, khususnya dalam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/ Febri Angga Palguna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla atau JK mengatakan pemerintah semestinya menunjuk menteri yang mengerti bidang yang menjadi tanggung jawabnya. Dia berpesan kepada pemerintahan baru Prabowo Subianto untuk memilih Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek yang mumpuni di bidang tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pemerintah yang akan datang, tolonglah dipilih betul menteri (pendidikan) yang mengerti tentang pendidikan," kata JK dalam forums diskusi Menggugat Kebijakan Anggaran Pendidikan, dipantau lewat YouTube TV Parlemen, Sabtu, 7 September 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut dia, jika Kemendikbudristek ini dipimpin oleh sosok yang tak paham pendidikan, maka hasilnya akan hancur. Sekalipun, kata JK, kementerian itu mendapat anggaran yang fantastis.

"Mau berapa sekian ratus triliun dikasih, akan hancur-hancuran kalau enggak mengerti pendidikan," kata JK yang juga Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI).

Karena itu, menurut JK, untuk memperbaiki kualitas pendidikan bukan hanya memperbaiki anggarannya, tapi juga pemimpinnya. JK menganalogikan kepemimpinan kementerian pendidikan dengan perusahaan.

Menurut JK, dalam membangun perusahaan yang baik memerlukan Chief Executive Officer serta direktur-direktur yang mumpuni. Dia mengungkapkan, persoalan pertama yang perlu dikerjakan untuk menciptakan perusahaan yang baik ialah memilih person pemimpin.

Kedua, katanya, soal program dan target yang akan dikerjakan. "Orang dulu, apa programnya, apa yang mau dicapai. Baru berapa anggaran. Jangan kebalik," kata JK.

Dia juga memberikan kritik kepada Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim dalam kinerjanya selama lima tahun menjabat. JK mengatakan, bahwa eks bos Gojek itu tidak memiliki cukup pengalaman di dunia pendidikan.

Mulanya JK menyebutkan sejumlah nama menteri pendidikan dari masa ke masa, mulai dari Ki Hadjar Dewantara, Muhadjir Effendy hingga Anies Baswedan. Dia menilai, sederet nama menteri itu memiliki keahlian di bidang pendidikan.

"Ada Muhadjir, ada Anies. Ada Mas Nadiem yang tidak punya pengalaman pendidikan," kata JK.

JK menyebut, kinerja Nadiem sebagai menteri pendidikan tidak pernah datang ke daerah dan jarang berkantor. Menurut dia, kementerian yang dipimpin oleh Nadiem ini memiliki cakupan yang luas.

Tak hanya pendidikan, ujarnya, tapi juga perihal kebudayaan, riset, dan teknologi. Karena itu, JK menilai perlu sosok yang berkompeten untuk mengisi pos tersebut.

"Titip orang yang jarang ke kantor. Minta maaf ya. Saya katakan saja supaya (menteri) yang ke depan jangan begitu lagi," kata JK.

Belum ada respons dari Kemendikbudristek ihwal pernyataan JK tersebut. Ketika dihubungi, Inspektur Jenderal Kemendikbudristek, Chatarina Girsang menyatakan bahwa tidak bisa memberikan informasi apa pun. Dia meminta agar menanyakan hal itu ke Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat atau BKHM Kemendikbudristek.

Pelaksana Tugas BKHM Kemendikbudristek, Anang Ristanto urung membalas pesan pertanyaan saat dihubungi pada Sabtu, 7 September 2024. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti hanya membaca pesan pertanyaan, belum ada jawaban yang diberikan hingga berita ini ditulis.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus