Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bencana banjir yang melanda tidak hanya terjadi di kawasan metropolitan Jakarta. Hasil rekapitulasi kaji cepat penanganan darurat Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Kamis, 6 Maret 2025, mencatat banjir juga melanda sembilan wilayah di enam provinsi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, banjir merendam 8 desa dan 1 kelurahan di 3 kecamatan. Sebanyak 10.180 jiwa dari 3.659 KK terdampak atas peristiwa banjir yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan pada Selasa kemarin, 4 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, mengatakan banjir tersebut telah memaksa 375 jiwa mengungsi. Sebanyak 2.997 rumah terdampak termasuk 23 fasilitas umum turut terendam.
“Adapun kondisi terkini banjir mulai surut di beberapa titik lokasi, namun ada 4 desa dan 1 kelurahan yang masih terendam banjir dengan tinggi muka air antara 10-200 sentimeter,” kata Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Kamis, 6 Maret 2025.
Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat Daya di Provinsi Aceh. Berdasarkan hasil kaji cepat, sebanyak 46 desa di 8 kecamatan terdampak banjir. Abdul menuturkan sedikitnya 429 rumah yang ditinggali 429 KK terendam. Selain itu, 1 rumah ibadah, 1 sekolah, 1 jembatan juga terdampak banjir, termasuk persawahan dan jalan nasional.
Adapun kondisi terkini banjir sudah mulai surut dan warga mulai membersihkan rumah dari lumpur dan sampah yang terbawa banjir. Pemerintah daerah setempat juga telah memberikan dukungan berupa sembako dan kebutuhan keluarga lainnya kepada masyarakat terdampak.
Masih di Provinsi Aceh, bencana banjir juga melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat. Sebanyak 18 gampong di 4 kecamatan terendam banjir dengan tinggi muka air 30-40 sentimeter.
“Sedikitnya 232 jiwa dari 56 KK yang tinggal di 56 rumah terdampak banjir hingga terkendala dalam melakukan aktivitas dan mobilisasi sehari-hari,” ujarnya.
Berikutnya, banjir merendam kurang lebih 682 rumah yang terbagi di 8 desa dan 2 kecamatan di Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Selain itu, lahan pertanian seluas 15 hektar turut terendam, perkebunan sawit dengan 500 pohon bibitnya, kandang peternakan ayam dengan jumlah kurang lebih 200 ekor, lahan kebun buah, gedung pemerintahan, sekolah, fasilitas umum dan jalan sepanjang 300 meter juga terdampak. “Kondisi saat ini banjir sudah mulai surut,” kata Abdul.
Kendati demikian, banjir masih menggenangi pekarangan rumah serta beberapa ruas jalan. Abdul mengingatkan banjir berpotensi kembali terjadi jika wilayah hulu diguyur hujan dengan intensitas tinggi dan dalam periode yang cukup lama.
Kejadian banjir selanjutnya terjadi di wilayah Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau. Banjir ini berdampak kepada 2.336 jiwa dari 584 KK. Banjir dengan tinggi muka air antara 60-110 sentimeter itu telah merendam 584 rumah, termasuk 1.600 meter ruas jalan, 1 fasilitas kesehatan, 4 sekolah, 1 rumah ibadah dan lahan perkebunan seluas 350 hektar.
“Kondisi terkini dilaporkan ketinggian muka air mengalami kenaikan dan penurunan secara fluktuatif,” kata Abdul.
Kondisi jalur Desa Kuantan Tenang, akses jalan Desa Kampung Bunga dan akses jalan Desa Kota Baru saat ini tidak dapat dilalui segala jenis kendaraan darat. Ketinggian muka air di tiga desa tersebut juga mengalami kenaikan yang signifikan hingga 70 sentimeter.
Abdul mengatakan pemda setempat telah berkoordinasi dan memberikan dukungan kepada warga terdampak. Ia menuturkan, paket sembako dan kebutuhan dasar lainnya telah didistribusikan.
Masih di Provinsi Riau, banjir juga melanda wilayah Kabupaten Rokan Hulu sejak Ahad, 2 Maret 2025. Banjir merendam Kelurahan Sontang, Kecamatan Bonai Darussalam. Banjir tersebut telah berdampak pada 2.372 jiwa yang tinggal di 610 rumah. Adapun kondisi terkini, banjir belum sepenuhnya surut. Tinggi muka air masih berada di antara 50-100 sentimeter.
Kemudian Kota Pekanbaru juga terkena bencana banjir pada Senin, 3 Maret 2025. Sebanyak 3.812 jiwa dari 1.228 KK terdampak banjir. Abdul menerangkan, banjir di Ibu Kota Provinsi Riau ini telah meluas di tujuh kelurahan yang berada di empat kecamatan.
“Banjir telah berangsur surut dan warga mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur dan puing sampah,” kata Abdul.
Selanjutnya, peristiwa banjir melanda Desa Marbo Selatan, Kecamatan Marbo, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara pada Senin. Sebanyak 121 KK yang tinggal di 121 rumah terdampak banjir dengan ketinggian muka air hingga 120 sentimeter. Kondisi saat ini genangan banjir mulai berangsur surut.
Sementara itu, fenomena pergerakan tanah terjadi di Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Sebanyak 400 jiwa dari 109 KK yang tinggal di 109 rumah terdampak. Abdul Muhari menuturkan seluruh warga yang rumahnya terdampak telah diungsikan ke kontrakan sesuai arahan Bupati Bogor.
“Tenda darurat juga telah didirikan tak jauh dari lokasi sebagai antisipasi jika terjadi gerakan tanah susulan,” kata Abdul. “Dinas Kesehatan juga bersiaga untuk memberikan layanan kesehatan bagi warga terdampak.”